Fokus Kebutuhan Pokok, 52% Konsumen Berencana Efisiensi Anggaran Ramadan 2025

Fokus anggaran Ramadan 2025 adalah kebutuhan pokok. Meskipun begitu, makanan dan minuman tidak esensial tetap banyak dibeli.

Hal yang Dilakukan Konsumen Untuk Menghemat Anggaran Ramadan, 2025

Sumber: Populix
GoodStats

Indonesia dengan mayoritas penduduk beragama Islam membawa pengaruh signifikan terhadap perputaran ekonomi. Salah satunya ialah perilaku belanja di bulan Ramadan.

Pada Ramadan 2025, survei Populix menyebutkan bahwa masyarakat cenderung mengurangi pembelian produk yang dianggap kurang penting. Fokus utama mereka adalah membeli kebutuhan pokok keperluan Ramadan. Masyarakat juga berharap banyak mendapat promo dan kestabilan harga kebutuhan pokok selama Ramadan hingga Idul Fitri.

Meski begitu, pembelian di sektor pangan tetaplah penting. Beberapa alasan responden membeli makanan dan minuman dalam jumlah banyak saat Ramadan adalah: Kebutuhan khusus berbuka dan sahur (76%), persiapan menyambut lebaran (61%), untuk berbagi dengan orang lain (44%), ada promo Ramadan (39%), dan sisanya merasa bahwa hanya kebiasaan tahunan (20%).

56% Konsumen Mengurangi Belanja Makanan dan Minuman Tidak Esensial

Selaras dengan fokus kebutuhan pokok, sebagian besar konsumen akan mengurangi pembelian makanan yang tidak esensial. Mereka cenderung berhati-hati dengan anggaran yang sudah direncanakan. 56% responden akan mengurangi sedikit belanja makanan dan minuman tidak esensial, 33% akan mengurangi secara signifikan, 6% akan tetap membeli makanan dan minuman tidak esensial seperti tahun lalu, dan sisanya 5% masih belum memutuskan alokasi anggaran makanan dan minuman.

Populix menyimpulkan bahwa terdapat peningkatan kesadaran konsumen dalam alokasi pengeluaran Ramadan 2025. Mayoritas responden merupakan profesional muda yang tinggal di kota besar, dengan daya beli kelas menengah dan rentang usia 15-55 tahun. Responden cukup merepresentasikan gaya hidup urban dan aspiratif.

Jaga Ritme Keuangan Selama Ramadan

Perencana Keuangan Prita Hapsari Ghozie mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga kestabilan finansial selama Ramadan. Ia menyebut bahwa alasan berhemat bukan karena tidak ada uang, tetapi untuk meningkatkan kesadaran diri dalam mengelola sumber daya.

“Kita percaya bahwa bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah, rezeki manusia akan dibuka dari segala penjuru, tapi bukan berarti jadi sembarangan dengan mindset mumpung ada duitnya," kata Prita melalui Instagramnya.

Baca Juga: Masyarakat Banyak Cari Promo Belanja Online di Tengah Malam saat Ramadan

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook