Dalam beberapa tahun ke belakang, teknologi kecerdasan buatan (AI) telah berkembang sangat pesat. Kini berbagai model AI telah membanjiri jagad dunia maya, dan dapat dengan mudah ditemukan melalui mesin pencari di internet.
Di samping perkembangannya yang pesat, model AI butuh mengambil data dari berbagai sumber untuk terus berkembang, terkadang termasuk data pribadi pengguna. Hal ini tentunya menjadi hal yang mengkhawatirkan bagi beberapa pengguna, pasalnya beberapa model AI seringkali mengambil data pribadi tanpa persetujuan pengguna terlebih dahulu.
Berdasarkan data dari Surfshark, Gemini AI menjadi model AI yang paling banyak mengambil data pribadi pengguna. Berdasarkan penelitian tersebut, Gemini AI mengambil 22 titik data unik dari pengguna, termasuk lokasi, data kontak pribadi, data kontak yang tersimpan dalam perangkat pengguna.
Poe menjadi model AI dengan pengambilan data pribadi terbanyak kedua, Poe mengambil sebanyak 14 titik data pribadi. Claude AI berada di posisi ketiga dengan total 13 titik data unik yang diambil dari pengguna.
Copilot AI yang dikembangkan oleh Microsoft berada di urutan keempat, model Copilot AI mengambil 12 titik data pribadi dari pengguna. Deepseek, model AI baru asal China ini mengambil 11 titik data pribadi pengguna, menjadikannya menempati urutan kelima.
ChatGPT, salah satu AI paling populer yang digunakan oleh warganet ternyata mengambil 10 titik data unik dari penggunanya. Sama dengan ChatGPT, Perplexity AI juga mengambil 10 titik data unik dari penggunanya.
Grok, sebuah model AI baru yang dikembangkan oleh media sosial X (dulunya Twitter) mengambil sebanyak 7 titik data unik, menjadikannya menempati posisi kedelapan. Pi dan Jasper, menjadi model AI paling aman berdasarkan penelitian ini, kedua model AI ini hanya mengambil 5 titik data unik dari pengguna.
Baca Juga: Tren AI 2024: Gen Z Makin Skeptis dengan Keamanan Data, Baby Boomers Mulai Nyaman?