Pemilu Amerika Serikat selalu menjadi perhatian seluruh warga dunia. Sebagai negara adidaya, pemenang pemilu di Amerika Serikat akan memengaruhi kebijakan ekonomi, politik, keamanan, serta hubungan internasional.
Dengan demikian, dunia selalu menunggu hasil dari setiap pemilu presiden Amerika Serikat, karena siapa yang terpilih akan sangat berpengaruh terhadap arah kebijakan internasional yang diambil oleh negara tersebut.
Sistem penghitungan suara di Amerika Serikat memiliki sedikit perbedaan dengan sistem yang diterapkan di Indonesia. Pemenang dari pemilu Amerika Serikat tidak ditetapkan berdasarkan jumlah penghitungan langsung oleh masyarakat, tetapi berdasarkan electoral votes yang dilakukan oleh lembaga bernama Electoral College.
Anggota dari lembaga tersebut akan memilih calon presiden berdasarkan suara terbanyak di negara-negara bagian. Lebih lanjut, suara yang dimiliki oleh setiap negara bagian juga memiliki bobot yang berbeda-beda. Maka dari itu, calon presiden yang memiliki jumlah suara pemilih terbanyak tidak dapat langsung dinyatakan sebagai pemenang pemilu.
Sejak tahun 2000, terjadi persaingan yang ketat antara dua partai di Amerika Serikat yaitu Partai Demokrat dan Partai Republik. Presiden George W. Bush dari Partai Republik berhasil memenangkan pemilu tahun 2000 dengan perbedaan electoral votes yang sangat tipis yaitu lima suara.
Di tahun berikutnya, Presiden Bush kembali mempertahankan posisinya. Kali ini Partai Republik berhasil meraup 286 suara atau sekitar 53% dari total seluruh suara.
Tahun 2008 memberikan hasil yang berbeda. Partai Demokrat berhasil memenangkan pemilu dengan kemenangan telak sebesar 365 suara atau 67,8%. Hal tersebut menjadikan Presiden Barack Obama sebagai presiden kulit hitam pertama di Amerika Serikat. Presiden Obama juga mempertahankan posisinya dengan memenangkan pemilu pada tahun 2012.
Selanjutnya, sosok Donald Trump berhasil memenangkan pemilu pada tahun 2016. Donald Trump dari Partai Republik bersaing dengan Hillary Clinton dari Partai Demokrat dan berhasil meraih suara sebanyak 304 suara.
Namun, Donald Trump tidak melanjutkan periode kedua sebagai presiden karena pemilu tahun 2020 dimenangkan oleh Joe Biden, Wakil Presiden Amerika Serikat yang mendampingi Presiden Barack Obama.
Baca Juga: Simak Data Peluang Pilpres AS 2024 Pasca Penembakan Trump