Indeks Pemberdayaan Gender Indonesia Terus Meningkat Sejak 2017

Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Indonesia berada di angka 76,90 di 2023 dan tergolong tinggi, meskipun di ranah internasional masih jauh dari kondisi ideal.

Indeks Pemberdayaan Gender Indonesia

Sumber: BPS (Badan Pusat Statistik)
GoodStats

Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Indonesia makin membaik dari tahun ke tahun. Hal ini berarti, ketimpangan antara laki-laki dan perempuan untuk berkecimpung di bidang ekonomi dan politik serta terlibat dalam pengambilan keputusan di berbagai bidang kehidupan kian menipis.

Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa IDG Indonesia pada 2023 memperoleh skor 76,90. Capaian tersebut tumbuh 0,4% dibanding 2022 dengan perolehan 76,59.

Skor IDG diperoleh dari hasil pengukuran melalui tiga dimensi, yaitu dimensi keterwakilan di parlemen, pengambilan keputusan, dan distribusi pendapatan. Dimensi keterwakilan di parlemen menilik proporsi keterwakilan perempuan dan laki-laki di lembaga legislatif.

Dimensi pengambilan keputusan didasarkan pada proporsi perempuan dan laki-laki yang bekerja sebagai manajer, staf administrasi, pekerja profesional, dan teknisi. Terakhir, dimensi distribusi pendapatan dinilai dari upah buruh laki-laki dan perempuan di sektor non-pertanian.

BPS juga menetapkan kriteria untuk menilai skor akhir dengan rincian kategori rendah (<50 poin), sedang (50-60 poin), tinggi (60-80 poin), dan sangat tinggi (>80 poin). Selama satu dekade terakhir, IDG Indonesia tergolong tinggi karena memperoleh skor lebih dari 70.

Kendati konsisten mengalami tren positif, menurut Human Development Report, Indeks Pembangunan Gender Indonesia di skala global pada 2022 berada di peringkat 112 dengan skor 0,940. Angka tersebut bahkan di bawah rerata global. Laporan tersebut juga memperlihatkan bahwa Indeks Pembangunan perempuan Indonesia lebih rendah dibanding laki-laki.

Indeks Pembangunan Gender Indonesia juga terpuruk di peringkat keenam di antara negara-negara ASEAN. Indeks Pembangunan Gender Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, dan Vietnam menduduki jajaran atas secara berurutan. Skor keenam negara tersebut termasuk golongan tinggi.

Tidak berhenti sampai di situ, ketimpangan gender di Indonesia masih bertengger di urutan bawah pada tataran global, meski mengalami kemajuan dari tahun ke tahun. Indeks Ketimpangan Gender Indonesia berada di peringkat ke-109 dari 170 negara dengan skor 0,439.

Kondisi terkini yang tercermin dari data-data tersebut menggarisbawahi bahwa isu kesetaraan gender di Indonesia masih perlu perhatian khusus. Perbaikan mesti diupayakan lebih giat lagi di berbagai dimensi, seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan politik. Langkah ini menjadi penting demi pemberdayaan masyarakat secara lebih luas sekaligus mencapai Sustainable Goals 2030 dalam hal kesetaraan gender.

Baca Juga: Data Terbaru, Angka Kesetaraan Gender Indonesia Semakin Baik

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook