Hasil survei nasional dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) memberikan penilaian tentang kondisi demokrasi Indonesia selama 10 tahun terakhir. Melalui siaran terbuka di kanal YouTube, Saiful menunjukkan ketakutan apa saja yang dihadapi warga Indonesia dalam 10 tahun pemerintahan Jokowi (2014-2024).
Tercatat, mayoritas masyarakat Indonesia mengungkapkan kekhawatiran mereka atas pelanggaran konstitusi dan undang-undang yang dilakukan pemerintah. Sebanyak 40% responden merasa adanya pelanggaran konstitusi di awal pemerintahan Jokowi (2014), dan nilainya meningkat menjadi 52% di akhir pemerintahannya (2024).
SMRC menjelaskan survei terakhir yang dilaksanakan 4-11 Oktober 2024 menemukan bahwa 51% masyarakat memiliki ketakutan atas kesewenang-wenangan aparat penegak hukum. Tingkat ketakutan ini mengalami kenaikan dari 32% di 2014.
Di samping itu, ketakutan ikut organisasi naik 2 kali lipat dari 14% ke 28%. Kenaikan drastis juga terlihat pada ketakutan masyarakat dalam menjalankan agama, di mana dari 7% responden di 2014 meroket hingga 21% di tahun ini.
Mayoritas responden juga merasakan ketakutan ketika membicarakan hal seputar politik. Di tahun 2014, jumlahnya sebesar 22%, bertambah menjadi 51% di masa akhir pemerintahan Jokowi.
“(kondisi) Ini mengindikasikan otoriterisasi sedang berlangsung di Indonesia,” tutur Saiful Mujani dalam siaran YouTube bertajuk Otokratisasi di 10 Tahun Presiden Jokowi (15/10/2024).
Survei SMRC sendiri menggunakan metode multistage random sampling dengan melibatkan 994 responden di Indonesia. Wawancara tatap muka dilakukan oleh pewawancara terlatih dengan responden. Toleransi kesalahan survei atau margin of error lebih-kurang 3,2% dan tingkat kepercayaan 95%.
Baca Juga: Pemberantasan Korupsi di Era Jokowi Dinilai Buruk