Sebuah evaluasi terbaru dari Energy Technologies Institute menemukan bahwa 40% dari biaya langsung dan 80% dari biaya tidak langsung adalah tenaga kerja. Dengan menggunakan nilai ini dapat diperkirakan bahwa biaya tenaga kerja mewakili sekitar 61% dari biaya EPC, sementara 39% sisanya adalah untuk bahan dan komponen.
Analisis lebih lanjut terhadap penggunaan bahan (atau komoditas) menunjukkan bahwa bahan dapat menyusun hampir 12% dari biaya langsung EPC. Material yang paling sering digunakan selama konstruksi nuklir adalah pipa, yang menyumbang 30-38% dari biaya material, dan beton, yang memiliki persentase 24-29%. Bagian untuk beton bahkan lebih tinggi jika 35% dari biaya baja (untuk tulangan) dimasukkan (yaitu dalam hal ini beton dan tulangan bersama-sama menyumbang 31-37% dari biaya komoditas).
Data biaya ini menggambarkan pentingnya biaya tidak langsung dan tenaga kerja dalam cakupan EPC. D'haeseleer menekankan dominasi tenaga kerja dalam biaya EPC, terutama karena kebutuhan akan tenaga kerja yang sangat terampil (baik teknisi maupun insinyur) dan sebagian besar layanan tidak langsung tambahan (yaitu yang berkaitan dengan proyek, lisensi, dan kualitas). MIT mencapai kesimpulan yang sama, dengan pekerjaan sipil, persiapan lokasi, instalasi, dan biaya tidak langsung (terutama pengawasan teknik yang intensif tenaga kerja) mewakili sekitar 72-83% dari biaya EPC yang digabungkan.