Kontribusi Pertanian pada PDB Capai Lebih dari 12%

BPS mencatat sektor pertanian menyumbang 12,53% terhadap total PDB nasional, subsektor tanaman perkebunan berkontribusi paling besar.

Kontribusi Subsektor Pertanian dalam PDB 2023

Sumber: BPS (Badan Pusat Statsitik)
GoodStats

Sektor pertanian Indonesia memberikan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dengan basis harga berlaku. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2023, sektor ini menyumbang 12,53% terhadap total PDB nasional, menunjukkan kenaikan sebesar 0,13% dibanding tahun sebelumnya. Kenaikan ini mencerminkan peran penting sektor pertanian dalam perekonomian nasional, terutama dalam memastikan ketahanan pangan, menyediakan lapangan pekerjaan, serta mendukung ekspor berbagai komoditas.

Di antara berbagai subkategori dalam sektor pertanian, tanaman perkebunan memiliki kontribusi terbesar terhadap PDB, yaitu sebesar 3,88%. Ini menunjukkan bahwa komoditas seperti kelapa sawit, kopi, dan karet memiliki dampak yang besar pada perekonomian, terutama dalam pasar ekspor.

Selanjutnya, perikanan menempati posisi kedua dengan kontribusi sebesar 2,66%. Dengan wilayah perairan yang luas, Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor perikanan, baik untuk konsumsi domestik maupun ekspor. Tingginya kontribusi perikanan juga mencerminkan peningkatan dalam produktivitas serta kualitas perikanan tangkap dan budidaya.

Tanaman pangan menempati urutan ketiga, menyumbang 2,26% terhadap PDB. Subkategori ini mencakup produksi padi, jagung, dan kedelai yang menjadi sumber pangan utama masyarakat. Kontribusi ini juga didorong oleh upaya peningkatan produktivitas tanaman pangan untuk memenuhi kebutuhan domestik.

Selanjutnya, peternakan menyumbang 1,56%, diikuti oleh tanaman hortikultura sebesar 1,37%, yang mencakup komoditas sayuran dan buah-buahan. Kehutanan menyumbang 0,62%, dan jasa pertanian serta perburuan memberikan kontribusi 0,18%.

Secara keseluruhan, kontribusi sektor pertanian terhadap PDB tahun 2023 menunjukkan pentingnya pengelolaan yang berkelanjutan dan efisien di setiap subkategori. Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi pemerintah dan pelaku usaha dalam meningkatkan produktivitas serta daya saing sektor pertanian di Indonesia.

Baca Juga: Emisi Metana Global Melebihi 10.000 Metrik Ton, Sektor Pertanian Jadi Penyumbang Terbesar

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook