Di tengah berbagai dinamika penegakan hukum, kepercayaan terhadap institusi kepolisian tidak hanya dibangun lewat ketegasan. Masyarakat kini menaruh ekspektasi yang lebih tinggi bukan semata soal menangkap pelaku kejahatan, tetapi juga menjadi pelindung yang hadir dan bisa dipercaya. Lantas, apa yang sebenarnya harapan publik dari institusi kepolisian saat ini?
Survei GoodStats yang dilakukan pada 8–20 Juni 2025 terhadap 1.000 responden di seluruh Indonesia menjawab pertanyaan tersebut dengan cukup jelas. Mayoritas responden menyatakan bahwa harapan utama mereka adalah agar institusi kepolisian lebih bersih dari pungutan liar dan praktik suap menyuap, dengan persentase mencapai 80,5%.
Selain itu, sebanyak 70,1% responden berharap polisi bisa bekerja dengan adil, profesional, dan tidak pandang bulu. Sementara itu, 39,1% lainnya menginginkan polisi yang lebih humanis dan dekat dengan masyarakat. Adapun 40% responden menyampaikan harapan lain yang tidak tercakup dalam tiga kategori utama tersebut.
Pola jawaban ini menunjukkan bahwa publik menilai kinerja polisi bukan hanya dari keberhasilan dalam menegakkan hukum, tetapi juga dari integritas dan keadilan yang dirasakan secara langsung. Publik ingin institusi ini menjunjung nilai kejujuran dan tidak memihak siapa pun, serta menjauh dari praktik penyalahgunaan kekuasaan.
Merespons isu tersebut, Kepala Biro Pembinaan Karier Staf Sumber Daya Manusia (Binkar SSDM) Polri, Brigjen Langgeng Purnomo buka suara terkait tingkat kepercayaan publik terhadap kepolisian belum memuaskan. Baginya hanya Polri sendirilah yang bisa mengubah persepsi itu menjadi lebih baik.
“Yang bisa (memperbaiki) ini hanya polisi sendiri. Dan yang bisa melakukan ini hanya polisi sendiri. Jadi kalau polisinya yakin, polisinya bertekad, pasti bisa. Insyaallah, pasti bisa,” tutur Langgeng dalam acara Dialog Publik Meningkatkan Integritas dan Profesionalisme Polri Melalui Penguatan Internalisasi Tribrata dan Catur Prasetya dalam Menghadapi Tantangan Global Menyongsong Indonesia Emas 2025 di Jakarta, Senin (23/6/2025) dilansir dari Kompas.com.
Pernyataan tersebut mencerminkan bahwa pekerjaan rumah terbesar institusi kepolisian memang datang dari bagian internal. Kepercayaan publik terhadap polisi akan sangat bergantung pada seberapa konsisten lembaga ini merespons aspirasi masyarakat. Publik tak lagi sekadar menunggu penegakan hukum yang cepat, tetapi menginginkan institusi yang bisa hadir dengan cara yang benar bersih, adil, dan dapat diandalkan di tengah kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: September 2024, Kepercayaan Terhadap TNI Masih yang Tertinggi