Berdasarkan survei Jakpat, mayoritas laki-laki lebih memilih untuk menanggung biaya pernikahan lewat tabungan pribadi. Sebanyak 67% responden laki-laki menyebut tabungan sendiri sebagai sumber utama dana. Angka ini jauh melampaui perempuan yang hanya mencatat 22% publik.
Hal tersebut mengindikasikan bahwa laki-laki merasa memiliki kemandirian dan tanggung jawab yang lebih besar dalam membiayai pernikahan, sesuai dengan norma tradisional bahwa laki-laki adalah penanggung utama kebutuhan finansial rumah tangga.
Sebaliknya, perempuan lebih mengutamakan tabungan bersama dengan pasangan untuk pembiayaan pernikahan. Sebesar 57% responden perempuan menilai dana gabungan sebagai sumber utama, dibandingkan hanya 24% publik laki-laki.
Data ini menunjukkan bahwa perempuan cenderung melihat pernikahan sebagai proyek kolaboratif, yaitu kebutuhan biaya harus ditanggung bersama bukan sepihak, menggambarkan adanya pergeseran nilai menuju kesetaraan dalam mempersiapkan kehidupan baru setelah menikah.
Sedangkan ketika ditanya tentang penggunaan dana pasangan dalam pernikahan, perbedaan cukup signifikan muncul. 15% responden perempuan menjadikan dana dari pasangan sebagai sumber utama, sedangkan pada laki-laki hanya sebanyak 1% publik. Perbedaan tajam ini menegaskan adanya perbedaan perspektif peran finansial dalam hubungan.
Sementara itu, andil orang tua kini terlihat semakin kecil. Hanya 6% responden dari kedua pihak, baik laki-laki maupun perempuan yang menyebut dana orang tua sebagai sumber utama, menunjukkan bahwa peran orang tua dalam pembiayaan pernikahan semakin berkurang, bergeser ke arah kemandirian finansial pasangan.
Kini, pernikahan tidak lagi semata menjadi tanggung jawab keluarga, melainkan penekanan nilai kemandirian dan kesetaraan peran dari individu pengantin. Membangun rumah tangga telah dipandang sebagai hasil kolaborasi kedua mempelai yang sejalan dalam keputusan dan tanggung jawab finansial.
Survei bertajuk Wedding Insights: How Indonesians Plan Their Big Day yang melibatkan 907 responden tersebut dilakukan melalui pengisian kuisioner lewat aplikasi Jakpat. Data dikumpulkan pada 26-30 Juni 2025 dengan margin of error di bawah 5%. Adapun data sumber utama dana pernikahan ini hanya melibatkan 798 responden yang sudah berencana akan menikah.
Baca Juga: Bukan Makeup, Ini Persiapan Utama Publik Perempuan Jelang Nikah
Sumber:
https://insight.jakpat.net/wedding-insights-how-indonesians-plan-their-big-day/
