Menilik Harapan Masyarakat untuk Indonesia di Masa Mendatang

Meluapnya kasus korupsi membuat mayoritas warga RI ingin Indonesia memiliki perubahan positif terkait penanganan tindak korupsi di tanah air.

Harapan Masyarakat untuk Indonesia di Masa Mendatang

Sumber: Centre for Strategic and International Studies
GoodStats

Pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 silam, setiap warga negara telah menyuarakan aspirasinya untuk masa depan bangsa yang lebih baik melalui pilihannya. Menariknya, dalam survei yang diadakan Centre for Strategic and International Studies (CSIS), mayoritas warga RI ingin Indonesia mengalami perubahan positif terkait penanganan tindak korupsi di tanah air.

Sebanyak 32,4% responden berharap Indonesia menjadi negara yang menjunjung tinggi penegakan hukum dan anti korupsi di masa mendatang.

Sementara ini, data dari survei menunjukkan 59,4% responden optimis pemerintah RI akan melakukan pemberantasan korupsi. Menariknya, anak muda merupakan kelompok yang mulai menyadari adanya praktik-praktik korupsi dalam kehidupan sehari-hari.

Misalnya, mayoritas anak muda (76,4%) telah menyadari bahwa memberikan suatu hal pada pengurus administrasi di kantor pemerintahan merupakan hal yang tidak wajar. Begitu pula dengan tindakan pejabat yang memberikan uang atau hadiah pada masyarakat saat kampanye.

Dengan tumbuhnya kesadaran ini, terutama pada kaum muda, didukung oleh keinginan agar RI jadi negara antikorupsi, tak heran jika warga RI cukup optimis bahwa korupsi bisa dihilangkan hingga ke akarnya di masa mendatang.

Berikutnya, 24,2% responden berharap Indonesia dapat tumbuh menjadi negara dengan kualitas pelayanan publik yang baik. Jika hal tersebut terjamin, maka kesejahteraan warga RI pun nantinya dapat meningkat juga.

Adapun 18% responden ingin Indonesia dapat menjadi negara yang menjamin kebebasan setiap warga negaranya.

Menurut laporan Freedom House, pada tahun 2024, Indonesia termasuk negara dalam kategori ‘sebagian bebas’ jika dilihat dari skor kebebasannya secara global, yakni sebesar 57 dari 100 poin.

Meski skor ini lebih baik dibanding negara Asia Tenggara lainnya seperti Vietnam dan Kamboja, nyatanya skor kebebasan RI mengalami penurunan sebesar 1 poin dari 2023 (58 poin). Tak heran, sebagian warga menginginkan perubahan terkait kebebasan di tanah air.

Selanjutnya, sebanyak 12,7% responden menginginkan Indonesia menjadi negara yang terbuka bagi masyarakat dari berbagai suku, agama, dan keyakinan.

Munculnya keinginan ini menunjukkan masih ada warga RI di luar sana yang merasakan atau menyaksikan tindak diskriminasi, sebuah praktik yang tidak sesuai dengan nilai dan semboyan bangsa.

Terakhir, 9,4% responden berharap RI dapat berubah jadi negara dengan pemerintahan yang lebih terbuka dan kolaboratif. Sisanya, 1,4% memilih harapan lainnya dan 2% memilih untuk tidak menjawab.

Baca juga: 5 Sektor Rawan Korupsi di Indonesia Pada Tahun 2023

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook