Badan Pusat Statistik (BPS), baru saja mempublikasikan laporan terbaru bertajuk "Statistik Indonesia 2024" pada Rabu (28/02/2024) silam.
Adapun publikasi ini memuat gambaran umum mengenai kondisi geografi, iklim, pemerintahan, serta perkembangan keadaan sosial-demografi dan perekonomian Indonesia.
Salah satu yang dibahas pada Bab Penduduk dan Ketenagakerjaan adalah penggambaran mengenai kondisi pekerja migran Indonesia menurut kawasan atau negara penempatan.
Menurut definisi yang dijabarkan BPS, Pekerja Migran Indonesia merupakan setiap warga negara Indonesia yang akan, sedang, atau telah melakukan pekerjaan dengan menerima upah di luar wilayah Republik Indonesia.
Pada tahun 2023, ada total 274.964 pekerja migran Indonesia yang tersebar di berbagai kawasan Asia-Afrika, Eropa-Timur Tengah, dan Amerika-Pasifik. Sekitar 93% di antaranya bekerja di wilayah Asia dan Afrika, yaitu tepatnya mencapai 255.842 pekerja.
Taiwan menjadi negara dengan pekerja migran Indonesia terbanyak pada 2023, yaitu mencapai 83.216 pekerja. Jumlah ini naik sekitar 29,8 ribu pekerja dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Adapun pekerja migrannya mayoritas berjenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 58.927 pekerja.
Selanjutnya, peringkat kedua dengan pekerja migran Indonesia terbanyak diraih oleh Malaysia yang mempunyai total 72.260 pekerja pada 2023. Berbanding terbalik dengan Taiwan, mayoritas pekerja Malaysia adalah laki-laki yang berjumlah 48.496 pekerja.
Hongkong yang pada tahun 2022 menempati peringkat pertama, harus turun di posisi ketiga dengan jumlah pekerja migran asal Indonesia sebanyak 65.916 pekerja. Jumlah ini hanya naik sebesar 9,68% dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu juga 99,07% pekerja migran di Hongkong berjenis kelamin perempuan.
Selanjutnya, peringkat keempat diraih oleh Korea Selatan dengan 12.579 pekerja migran asal Indonesia. Diikuti Jepang (9.673), Singapura (7.898), dan Brunei Darussalam (2.872).
Adapun negara Afrika seperti Zambia, Sri Lanka, dan Kongo serta negara-negara lainnya mempunyai jumlah pekerja migran asal Indonesia yang tidak lebih dari 1.000 pekerja.
