Perumahan Jadi Tempat Terbanyak Kasus Bunuh Diri di Indonesia

Angka kasus bunuh diri semakin meningkat tiap tahunnya. Sebanyak lebih dari 50% kasus bunuh diri di Indonesia terjadi di daerah perumahan atau pemukiman.

Kasus Bunuh Diri Berdasarkan Tempat Kejadian

Sumber: Pusat Informasi Kriminal Nasional
GoodStats

World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa sebanyak 720 ribu jiwa melayang karena bunuh diri setiap tahunnya. Fenomena ini tidak hanya terjadi di negara maju saja melainkan telah menjadi masalah global, bahkan 73% kasus bunuh diri ditemukan di negara berkembang hingga negara miskin.

Kejadian bunuh diri yang terjadi di negara maju kebanyakan dilatarbelakangi oleh depresi dan penggunaan obat-obat terlarang. Sementara itu, bunuh diri juga dikaitkan dengan krisis finansial, faktor lingkungan, hubungan antar manusia, serta terjadi di tengah kelompok rentan, seperti imigran, LGBT, dan napi.

Dilansir dari Pusat Informasi Kriminal Nasional (Pusiknas), Indonesia sepanjang lima tahun terakhir mencatat lebih dari 4 ribu kasus bunuh diri. Kasus ini paling banyak terjadi di daerah perumahan atau pemukiman, yaitu sekitar 76% atau 3,4 ribu kasus. 

Selanjutnya, kasus bunuh diri paling banyak ditemui di perkebunan dengan 430 kasus, disusul daerah ladang sebanyak 128 kasus. Sementara itu, daerah persawahan juga menyumbang angka tertinggi sebagai tempat terjadinya kasus bunuh diri, setidaknya ada 63 jiwa memilih mengakhiri hidupnya di daerah ini.

Tempat lainnya yang menjadi pilihan untuk mengakhiri hidup adalah perairan sungai dengan 62 kasus, perkantoran dengan 58 kasus, hutan dan jalur kereta api sekitar 36 kasus. Perairan laut, pertokoan, jalan umum, peternakan, pergudangan, dan tempat ibadah masing masing menyumbang antara 5 hingga 30 kasus bunuh diri. Selain itu, tempat lainnya yang tidak dapat diklasifikasikan sebanyak 98 kasus.

Ribuan jiwa masyarakat Indonesia yang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri bukanlah sebuah angka semata. Dunia memperingati hari pencegahan bunuh diri setiap tanggal 10 September. Indonesia tahun ini memperingatinya dengan tema, “Changing the Narrative on Suicide."

Imran Prambudi selaku Direktur Kesehatan Jiwa menerangkan pentingnya membuka diri untuk membantu orang terdekat yang sedang dilanda keputusasaan. Ia juga menekankan pentingnya penerimaan diri, fokus mengembangkan diri, dan tidak membandingkan kemampuan diri sendiri dengan orang lain.

It’s okay not to be okay. Jadi, kita harus memiliki kesadaran bahwa kita tidak apa-apa enggak oke, supaya kita enggak stres. Manusia ada kelebihan dan kekurangannya, kita harus bisa menerima hal ini,” lanjut Imran.

Baca Juga: Angka Kasus Bunuh Diri di Indonesia Meningkat 60% dalam 5 Tahun Terakhir

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook