Generasi Z atau gen Z adalah kelompok masyarakat yang terlahir antara tahun 1995-2010 yang sangat bergantung pada penggunaan teknologi (Aityara dan Rakhman, 2019).
Walaupun terkenal akan meleknya terhadap kemajuan teknologi, gen Z juga memiliki stereotip sebagai generasi yang lemah dan mudah rapuh. Akibat kesadaran yang tinggi terhadap isu kesehatan mental, mereka sering membutuhkan healing untuk melepas penat dan memulihkan semangat dalam beraktivitas.
Sebuah survei yang dilakukan pada Indonesia Gen Z Report 2024 menjelaskan 90% dari respondennya memilih berlibur sebagai kesempatan untuk mengeksplor tempat baru, budaya, dan kuliner agar bisa memulihkan semangatnya kembali. Dengan berlibur, gen Z bisa beristirahat sejenak dari hiruk pikuk dan rutinitas sehari-harinya.
Destinasi liburan yang dianggap sebagai tujuan healing oleh gen Z Indonesia paling tinggi diduduki oleh pengalaman alam yang sepi dan indah dengan 84%. Kemudian, 6% dari responden memilih berlibur ke tempat yang bisa terkoneksi langsung dengan budaya lokal dan tradisi. Dengan persentase paling rendah, yaitu 2%, adalah tempat untuk yoga dan meditasi.
“Preferensi gen Z yang lebih memilih untuk berlibur ke tempat yang menawarkan pemandangan alam indah dapat berkaitan dengan pilihan yang lebih efisien secara budget,” tulis laporan tersebut.
Kecenderungan gen Z untuk berlibur sebagai bentuk healing turut membantu dalam mempromosikan destinasi wisata agar bisa menggaet lebih banyak wisatawan, baik dalam maupun luar negeri. Selain itu, penggunaan media sosial yang sangat lekat dengan karakter gen Z dianggap sebagai pengaruh positif.
Menurut Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, rutinitas gen Z yang menggunggah destinasi liburan mereka saat healing ke media sosial yang mereka miliki dapat menarik wisatawan lain yang melihat unggahan tersebut.
Kecenderungan gen Z untuk mempromosikan destinasi wisata alam melalui media sosial berpotensi meningkatkan minat wisatawan lain, yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi pariwisata Indonesia.
Baca Juga: Healing Jadi Faktor Utama Gen Z dalam Memilih Destinasi Liburan