Bencana banjir bandang dan longsor yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat pada akhir November 2025 menyita perhatian publik secara luas. Drone Emprit menganalisis respons warganet terhadap penanganan bencana Aceh dan Sumatra. Analisis dilakukan pada 24 November-7 Desember 2025, dengan menghimpun percakapan dari berbagai platform seperti X, Facebook, Instagram, YouTube, TikTok, Threads, hingga media online.
Baca Juga: Update Korban Banjir Sumatra 10 Desember 2025, Sudah Tembus 6 Ribu Jiwa
Sepanjang periode pemantauan, tercatat 67.449 artikel pemberitaan yang menghasilkan 217.944 mentions, sementara percakapan di media sosial mencapai 86.112 sample mentions.
Tagar seperti #PrayForSumatra, #PrayForAceh, #PrayForTapanuli, #PrayForSibolga, dan #PrayForPadang menjadi trending sejak akhir November. Lonjakan perbincangan dipicu oleh besarnya jumlah korban jiwa, kerusakan infrastruktur vital, serta terisolasinya Aceh Tamiang.
Analisis menunjukkan terdapat perbedaan mencolok antara sentimen di media online dan media sosial. Media online menunjukkan kecenderungan positif dengan 75,8% pemberitaan bernada dukungan, disusul 14,3% netral dan 9,9% negatif.
Berbeda dengan itu, percakapan di media sosial justru didominasi sentimen negatif sebesar 58,1%, terutama terkait tingginya korban jiwa, kelangkaan kebutuhan dasar seperti obat, LPG, dan air bersih, kekhawatiran dampak bencana terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yang diprediksi bisa turun di bawah 5% pada kuartal IV, hingga desakan publik agar DPR memanggil mantan Menteri Kehutanan terkait kerusakan lingkungan yang dianggap memperparah bencana.
Meski demikian, sentimen positif tetap muncul sebesar 26,1%. Publik mengapresiasi langkah pemerintah, termasuk kepemimpinan Presiden Prabowo dalam pemulihan infrastruktur dan distribusi logistik. Kementerian PUPR dan PLN bergerak cepat memperbaiki jalan, jembatan, serta jaringan listrik. Relokasi korban dipercepat, lahan pertanian mulai direhabilitasi, dan BUMN bersinergi memastikan pasokan energi serta jalur bantuan tetap tersedia. BNPB juga mendapat apresiasi karena memulihkan komunikasi di wilayah terisolir dengan bantuan teknologi Starlink. Sementara itu, sentimen netral tercatat sebesar 15,8%.
Puncak percakapan di media sosial tercatat pada 3 Desember 2025 dengan 7.771 mentions. Kenaikan tersebut terjadi setelah publik menyoroti bantuan beras bergambar wajah Presiden Prabowo serta beredarnya kabar mengenai tumpukan jenazah dan warga yang belum tersentuh bantuan di Aceh Tamiang.
Sejumlah isu utama mengemuka sepanjang periode tersebut, mulai dari lonjakan korban jiwa, dugaan kerusakan lingkungan, polemik status bencana nasional, isolasi Aceh Tamiang, kelumpuhan infrastruktur vital, hingga perdebatan mengenai peran influencer dalam mobilisasi bantuan. Dinamika ini menunjukkan bagaimana media sosial menjadi ruang kontrol publik, solidaritas, sekaligus kritik terhadap penanganan bencana di Indonesia.
Baca Juga: Update Jumlah Kerusakan Infrastruktur Akibat Banjir Sumatra per 9 Desember
Sumber:
https://pers.droneemprit.id/update-sentimen-publik-terhadap-penanganan-bencana-di-aceh-dan-sumatra/