Dewasa ini kehidupan manusia tidak hanya terjadi di dunia nyata, namun juga di dunia digital. Kemajuan teknologi dan internet semakin mengaburkan batas antara kedua dunia tersebut. Kemajuan teknologi memang telah memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia, namun ruang digital juga merupakan sumber ancaman yang nyata bagi keamanan pribadi.
Berdasarkan data dari Laporan Situasi Hak Digital Indonesia Triwulan I 2025 yang dirilis oleh Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet), sepanjang bulan Januari-Maret 2025, terdapat 139 serangan digital yang terjadi di Indonesia. Angka tersebut meningkat lebih dari dua kali lipat dari kuartal I 2024, yang sebelumnya di angka 60 kasus.
Jika dilihat dalam lima tahun ke belakang, memang serangan digital di Indonesia cenderung terus meningkat, pada kuartal I 2021 jumlah serangan digital di Indonesia berada di angka 40 kasus. Masuk ke kuartal I 2022, jumlah serangan digital beranjak naik ke angka 57 kasus. Kasus serangan digital sempat menurun di kuartal I 2023 ke angka 33 kasus, namun satu tahun setelahnya kasus serangan digital kembali melonjak.
Mirisnya, 59,71% serangan digital yang terjadi di awal tahun 2025 ditargetkan kepada kelompok yang kritis terhadap pemerintahan. Serangan digital tertinggi pada tahun 2025 terjadi pada demo penolakan revisi UU TNI. Saat ramai demonstrasi terkait UU TNI sebanyak tiga peserta aksi di Surabaya tidak mengakses akun Whatsapp milik mereka. Peretasan juga terjadi terhadap beberapa akun X yang vokal menyuarakan penolakan terhadap revisi UU TNI.
Safenet mencatat selama aksi demonstrasi revisi UU TNI terjadi 32 insiden serangan digital, 11 kasus merupakan insiden pengancaman, 5 insiden berkaitan dengan doxing, 2 insiden berkaitan dengan impersonasi, dan insiden sisanya berkaitan dengan peretasan akun pribadi sehingga tidak bisa diakses atau mengakibatkan penangguhan akun. Hal tersebut menjadi preseden buruk bagi pemerintah dalam menghadapi kritik dan masukan dari rakyat sipil, alih-alih mengakomodir kritik yang justru terjadi malah serangan terhadap kelompok kritis.
Baca Juga: Mahasiswa Jadi Target Utama Serangan Digital 2024