Dalam masa yang penuh penetrasi teknologi ini, tentunya tindakan menjaga keamanan data penting untuk dilakukan. Berbagai usaha dilakukan oleh sebagian masyarakat dalam menjaga keamanan data, seperti memasang one time password (OTP), pemasangan pattern lockscreen, dan hal-hal lainnya.
Namun sepertinya data menggambarkan sebaliknya. Pada hasil Survei Internet Indonesia 2023 oleh Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII), mayoritas responden masih tidak mengetahui dan tidak pernah melakukan tindakan untuk menjaga keamanan data. Behavior tersebut dinyatakan oleh 34,47 persen responden dalam survei.
Sisanya, responden lain mengaku melakukan tindakan untuk menjaga keamanan data. Sebanyak 20,69 persen mengklaim waspada ketika menggunakan aplikasi yang meminta data pribadi. Hal ini merupakan tindakan dasar dalam usaha menjaga kerahasiaan data di dunia siber.
Sebanyak 16,47 persen responden telah bertindak dalam menggunakan kombinasi password yang tidak mudah ditebak, sementara 13,85 persen responden menyatakan bahwa mereka selalu mengganti password secara berkala untuk menjaga keamanan datanya.
Kemudian, hasil survey menunjukkan bahwa 9,41 persen responden hanya menggunakan aplikasi yang terverifikasi, 4,87 persen responden memasang anti virus, 0,19 persen tidak menggunakan password, 0,03 persen menjaga data saat mengakses layanan keuangan, dan 0,01 persen memilih membuat akun baru untuk menjaga keamanan datanya.