Wisatawan nusantara mengalokasikan anggaran perjalanan mereka ke berbagai kebutuhan, mulai dari transportasi hingga pemandu wisata. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata pengeluaran per perjalanan wisatawan nusantara pada tahun 2024 mencapai Rp2,31 juta.
Transportasi menjadi komponen terbesar dalam anggaran perjalanan, dengan rata-rata pengeluaran mencapai Rp513,94 ribu per perjalanan. Biaya ini mencakup berbagai moda transportasi yang digunakan wisatawan untuk mencapai destinasi, baik melalui jalur darat, laut, maupun udara.
Di posisi kedua, akomodasi menelan biaya rata-rata Rp488,59 ribu per perjalanan. Meski tidak semua wisatawan memilih untuk menginap di hotel atau penginapan komersial, faktor kenyamanan dan kemudahan akses ke destinasi wisata tetap menjadi pertimbangan utama dalam perencanaan perjalanan.
Selain transportasi dan akomodasi, makanan dan minuman juga menjadi bagian penting dalam pengalaman wisata. Wisatawan nusantara menghabiskan rata-rata Rp443,34 ribu untuk kuliner selama perjalanan mereka.
Cinderamata menempati peringkat keempat dalam daftar pengeluaran terbesar, dengan rata-rata belanja mencapai Rp229,24 ribu. Oleh-oleh khas daerah sering kali menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan wisata, baik sebagai kenang-kenangan maupun buah tangan untuk keluarga dan teman.
Kategori belanja umum, yang mencakup pembelian di luar cinderamata, mencatatkan angka rata-rata Rp183,17 ribu per perjalanan. Sementara itu, pengeluaran untuk hiburan dan rekreasi tercatat sebesar Rp162,94 ribu.
Pengeluaran lainnya, seperti paket wisata (Rp96,28 ribu), kesehatan (Rp58,6 ribu), dan jasa pemandu wisata (Rp15,99 ribu), juga menjadi bagian dari anggaran perjalanan, meskipun dengan porsi yang lebih kecil dibandingkan kategori utama.
Salah satu catatan menarik yang perlu diperhatikan adalah relatif rendahnya pengeluaran untuk pemandu wisata. Dengan rata-rata pengeluaran hanya Rp15,99 ribu per perjalanan, angka ini menunjukkan bahwa layanan pemandu wisata masih belum menjadi prioritas utama bagi wisatawan nusantara. Padahal, peningkatan penggunaan jasa pemandu dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal serta meningkatkan kualitas pengalaman wisata.
Baca Juga: 5 Negara Asia Timur Paling Diminati Wisatawan RI, China Teratas