Berdasarkan laporan Statistik Kehutanan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, jenis kayu bulat yang banyak diproduksi adalah akasia (acacia). Ia diproduksi sebanyak 31,1 juta m3.
Rimba campuran (mixed forest group) menyusul di urutan kedua dengan produksi sebesar 30,9 juta m3 di 2023, disusul meranti dengan 4,4 juta m3.
Akasia dan rimba campuran tercatat paling banyak diproduksi di Sumatra. Total produksi akasia di Sumatra mencapai 28,6 juta m3 sedangkan produksi rimba campuran tercatat sebesar 16,9 juta m3. Sementara itu, meranti paling banyak diproduksi di Kalimantan dengan total 3,3 juta m3.
Kayu bulat adalah kayu yang dihasilkan langsung dari penebangan pohon dalam bentuk batang utuh tanpa diproses lebih lanjut menjadi bentuk kayu atau kayu olahan lainnya. Kayu ini masih berbentuk bulat alami sesuai dengan diameter batang pohon aslinya dan umumnya masih berkulit.
Kayu bulat biasanya diukur berdasarkan panjang dan diameter serta masih dalam kondisi mentah sebelum dijadikan produk jadi atau bahan setengah jadi. Di industri kehutanan, kayu bulat dapat dipotong menjadi berbagai ukuran sesuai dengan kebutuhan penggunaan.
Kayu akasia yang menjadi komoditas kayu bulat yang paling banyak diproduksi di 2023, dikenal karena kekuatan, ketahanan, dan tampilan estetisnya yang menarik. Pohon ini menghasilkan kayu dengan serat yang padat dan warna yang bervariasi, mulai dari cokelat muda hingga cokelat tua dengan pola serat yang khas.
Kayu akasia adalah salah satu kayu keras yang kuat dan tahan lama. Kayu ini memiliki ketahanan yang tinggi terhadap goresan, benturan, serta serangan rayap dan jamur, membuatnya ideal untuk penggunaan jangka panjang.
Baca Juga: Sumatra: Pulau Penghasil Kayu Bulat Terbesar di Indonesia