Alasan Gen Z dan Milenial Pilih Tunda Nikah dan Childfree

Ketidakstabilan ekonomi menjadi alasan terbesar milenial dan gen Z memilih menunda pernikahan dan mempunyai anak.

5 Alasan Generasi Muda Menunda Pernikahan atau Tidak Punya Anak

Sumber: IDN Research Institute
GoodStats

Dalam masyarakat, pernikahan dan berkeluarga sering kali dianggap sebagai babak dalam kehidupan yang mesti ditempuh oleh semua orang. Namun, seiring berjalannya waktu, ketika kondisi sosial, ekonomi, dan budaya telah banyak berubah, keputusan untuk menikah dan memiliki anak tidak lagi dipandang sebagai prioritas, bahkan kewajiban.

Pergeseran ini dialami oleh generasi yang lebih muda, terutama gen Z dan milenial. Berdasarkan laporan IDN Research Institute, tekanan finansial menjadi latar belakang utama mengapa anak muda zaman sekarang mempertimbangkan untuk menunda pernikahan dan memilih gaya hidup bebas anak.

Data tersebut menunjukkan bahwa ketidakstabilan ekonomi menjadi isu terbesar yang memengaruhi pilihan hidup. Sebanyak 68% generasi milenial dan 63% gen Z mengaku pasar kerja yang sukar diprediksi dan biaya hidup yang kian meningkat membuat mereka mengesampingkan keinginan untuk menikah dan punya anak.

Faktor ekonomi ini lebih banyak dikhawatirkan para milenial sebab besar kemungkinan mereka tengah memikul tanggung jawab finansial tambahan, seperti menghidupi keluarga atau mempertahankan standar hidup tertentu.

Kondisi ini sedikit berbeda dengan gen Z yang cenderung mengedepankan kehidupan personal mereka. Pasalnya, fokus terhadap karier dan ingin hidup bebas lebih banyak dipikirkan gen Z, masing-masing sebesar 51% dan 47%, sementara milenial sebesar 45% dan 43%.

Alasan kesehatan pun menjadi pertimbangan 36% milenial dan 29% gen Z dalam merancang kehidupan masa depan. Hal ini menandakan peningkatan akan besarnya peran kesehatan dalam pilihan hidup. Terakhir, 29% milenial dan 28% gen Z juga mementingkan pendidikan dan pengembangan diri.

Hasil penelitian ini menegaskan adanya perbedaan cara pandang terhadap hubungan jangka panjang, tidak hanya antara generasi tua dan muda, tetapi juga antara generasi muda itu sendiri, dalam hal ini milenial dan gen Z. Kendati ketidakstabilan ekonomi menjadi perhatian utama keduanya, milenial lebih menomorsatukan kemapanan finansial, sedangkan gen Z lebih memfokuskan pemberdayaan diri sebelum menapaki jenjang kehidupan yang lebih serius. 

Laporan ini juga mencatat bahwa keputusan untuk menunda pernikahan atau tidak memiliki anak yang diambil milenial dan gen Z bukan karena mereka menolak nilai-nilai keluarga tradisional, tetapi lebih sebagai strategi untuk bertahan di tengah gejolak ekonomi yang menantang. 

Adapun data ini berasal dari survei bertajuk Indonesia Millennial and Gen Z Report 2025 yang dilakukan oleh IDN Research Institute pada Maret-Agustus 2024 dengan melibatkan 1.500 milenial dan gen Z, masing-masing sebanyak 750 orang, yang tersebar di kota-kota besar di seluruh Indonesia.

Dalam laporan ini, responden yang dikategorikan milenial adalah mereka yang berusia 28-43 tahun, sedangkan gen Z berusia 12-27 tahun per 2024.

Baca Juga: Angka Pernikahan RI Terus Menurun, Tahun 2023 Terendah!

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook