Berita dari TikTok Paling Sulit Diperiksa Kebenarannya

Reuters Institute melakukan survei tersebut untuk mengukur kemampuan identifikasi berita di berbagai media sosial.

Pendapat Publik terhadap Identifikasi Kebenaran Berita di Media Sosial 2024

Sumber: Reuters Institute
GoodStats

Dewasa ini pencarian informasi dapat dilakukan dengan mudah melalui bantuan internet. Tidak hanya itu, media sosial kini telah dijadikan sumber informasi bagi berbagai kalangan masyarakat, khususnya anak muda. Berdasarkan Survei Jakpat, 69% publik Indonesia menggunakan media sosial untuk mencari informasi.

Kecepatan arus informasi di media sosial memang memudahkan pencarian informasi, namun hal tersebut juga dapat menyulitkan pengguna dalam memverifikasi berita yang tersebar. Tak jarang, sebuah hoaks tersebar lebih cepat dibandingkan berita atau informasi yang kredibel.

Menurut survei yang dilakukan Reuters Institute, berita dari Tiktok dianggap paling sulit diidentifikasi kebenarannya. Terdapat 27% responden yang merasa kesulitan untuk mengonfirmasi kebenaran sebuah berita dari Tiktok.

Kemudian X (sebelumnya Twitter) berada di urutan selanjutnya dengan 24% responden mengalami kesulitan untuk menentukan kebenaran sebuah berita dari X. Facebook masuk ke dalam tiga besar dengan total jawaban responden di angka 21%.

Instagram dan LinkedIn masuk ke dalam lima besar dengan tingkat kesulitan 20% untuk Instagram dan 18% untuk LinkedIn. Whatsapp dan YouTube masing-masing memiliki tingkat kesulitan yang sama berdasarkan survei. Terdapat 17% responden yang kesulitan untuk mengidentifikasi kebenaran berita dari WhatsApp dan LinkedIn.

Di samping itu, berita yang didapatkan melalui pencarian Google dianggap paling mudah diverifikasi kebenarannya. Hanya 13% responden yang merasa kesulitan dalam verifikasi berita dari Google, dan sebanyak 60% responden beranggapan bahwa berita dari pencarian Google cukup mudah untuk diverifikasi kebenarannya.

Survei tersebut dilakukan pada akhir Januari hingga awal Februari 2024 melalui kuesioner daring. Partisipan survei berasal dari 47 negara yang tersebar di berbagai benua di dunia, dengan kurang lebih 2.000 responden di tiap negaranya. Responden dikumpulkan berdasarkan keterwakilan usia, jenis kelamin, dan wilayah pada suatu negara.

Baca Juga: Warga Indonesia Gunakan Internet untuk Media Sosial

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook