Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dalam sepuluh tahun terakhir Indonesia jumlah kasus Tuberkulosis (TBC) mengalami naik turun. TBC merupakan penyakit yang sering menyerang paru-paru dan bisa mengakibatkan kematian jika tidak ditangani dengan tepat.
Pada tahun 2013, jumlah penyakit TBC di Indonesia capai angka 327.103 kasus. Lalu di 2014, jumlahnya menurun hanya ada 324.539 kasus saja pada tahun tersebut. Sedangkan waktu 2015, angkanya mengalami sedikit kenaikan dengan jumlahnya sebanyak 330.729 kasus dan 2016 mencapai 360.565 kasus.
Memang, tren kasus TBC dari tahun 2013 hingga 2016 berkisar di angka 300 ribuan. Akan tetapi, angka melonjak cukup tinggi di 2017 yang mencapai 446.732 kasus yang terjadi. Jumlahnya semakin naik di 2018 tercatatkan 570.289 kasus serta 2019 sebanyak 568.987 kasus.
Meskipun selama dua tahun berada di kisaran angka 500 ribuan kasus, pada saat pandemi covid-19 yakni tahun 2020, angka TBC menunjukkan penurunan, jumlah kasus hanya menyentuh angka 393.323 saja dan naik kembali pada 2021 mencapai 443.235 kasus.
Sebelum akhirnya terjadi lonjakan tinggi di 2022 dengan total data yang tercatat mencapai 717.941 kasus atau naik sekitar 61,98% dibandingkan tahun sebelumnya.