Pemerintah menempatkan pembangunan manusia unggul serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai pilar utama menuju Indonesia Emas 2045.
Salah satunya adalah dengan melalui pendidikan tinggi. Data dari Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) menyebut bahwa pendidikan tinggi Indonesia memiliki bidang yang beragam.
Bidang pendidikan tercatat memiliki jumlah mahasiswa aktif terbanyak, sekitar 2,24 juta orang. Posisi berikutnya ditempati bidang sosial dengan 1,97 juta mahasiswa dan ekonomi dengan 1,95 juta.
Sementara itu, rumpun ilmu sains dan teknologi seperti teknik (1,55 juta), kesehatan (852 ribu), pertanian (464 ribu), serta matematika dan ilmu pengetahuan alam (326 ribu) masih berada di bawah tiga besar. Adapun bidang agama, humaniora, dan seni menempati posisi terbawah dengan jumlah mahasiswa di bawah 300 ribu.
Data PDDikti tadi merupakan data per Oktober 2025. Cakupan meliputi mahasiswa aktif di seluruh perguruan tinggi Indonesia, negeri maupun swasta, yang dikelompokkan berdasarkan bidang studi utama sesuai klasifikasi resmi PDDikti tanpa penyesuaian tambahan.
Penekanan pada prodi STEM juga dipicu perubahan struktur pekerjaan. Kemendikdasmen menyebut lebih dari 10% tenaga kerja diproyeksikan tergantikan oleh mesin, sementara sekitar 62% lapangan kerja baru diperkirakan muncul di sektor yang menuntut keterampilan teknologi dan rekayasa.
Deputi Bidang Pembangunan Manusia Bappenas, Amich Alhumami, menegaskan pentingnya penyelarasan antara perencanaan sumber daya manusia dan arah pembangunan ekonomi di tiap wilayah.
Ke depan, tantangan utama pendidikan tinggi terletak pada bagaimana menjembatani minat besar di rumpun sosial-humaniora dengan kebutuhan pembangunan berbasis sains dan teknologi.
Baca juga: 10 Rumpun Ilmu Kuliah Terpopuler di Indonesia 2024
Sumber:
https://pddikti.kemdiktisaintek.go.id/statistik
https://puslapdik.kemendikdasmen.go.id/perguruan-tinggi-didorong-perbanyak-prodi-berbasis-stem/