Di tengah rutinitas masyarakat yang kembali sibuk, pasar tradisional yang tetap ramai, dan proyek-proyek pembangunan yang terus berjalan di berbagai daerah, ada satu kabar yang patut disoroti: ekonomi Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang cukup solid. Berdasarkan data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian nasional tumbuh sebesar 5,12% pada Triwulan II tahun 2025, dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ini menjadi titik balik yang menarik, mengingat pada triwulan sebelumnya (Tw I 2025), ekonomi hanya mencatat kenaikan sebesar 4,87%. Jika ditarik lebih jauh ke belakang, angka pertumbuhan ini juga lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu, yaitu Tw II 2024 yang berada di angka 5,05%. Hal ini mengindikasikan adanya pemulihan dan perbaikan yang bertahap, meskipun masih dalam skala yang perlu terus dijaga.
Salah satu sorotan menarik dari laporan BPS adalah pertumbuhan ekonomi berdasarkan wilayah. Kelompok provinsi di Pulau Sulawesi mencatat pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 5,83%. Posisi ini disusul oleh Pulau Jawa (5,24%), Pulau Sumatra (4,96%), dan Pulau Kalimantan (4,95%). Sementara itu, Pulau Bali dan Nusa Tenggara hanya mencatat pertumbuhan sebesar 3,73%, dan Pulau Maluku dan Papua berada di angka 3,33%.
Tingginya pertumbuhan di Sulawesi dipengaruhi oleh aktivitas sektor pertambangan, industri pengolahan, dan proyek hilirisasi yang tengah digencarkan di wilayah tersebut. Selain itu, pembangunan infrastruktur dan distribusi logistik yang membaik juga berkontribusi terhadap peningkatan aktivitas ekonomi regional.
Meski begitu, pertumbuhan ekonomi bukan semata-mata angka di atas kertas. Masih ada tantangan yang perlu diperhatikan, mulai dari daya beli masyarakat, ketimpangan antar wilayah, hingga ketahanan terhadap goncangan global. Belum lagi faktor-faktor seperti inflasi, harga pangan, dan lapangan kerja yang tetap menjadi isu sensitif dalam kehidupan sehari-hari.
Di sisi lain, capaian ini memberikan sinyal positif bagi investor dan pelaku ekonomi untuk tetap optimis. Namun untuk menjaga momentum ini, perlu ada kebijakan lanjutan yang mendukung produktivitas industri, pemerataan pembangunan, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Pertumbuhan sebesar 5,12% mungkin terdengar menjanjikan, tetapi pekerjaan rumah pemerintah tidak serta-merta selesai. Dalam ekonomi yang semakin kompleks dan dinamis, menjaga keberlanjutan pertumbuhan memerlukan kerja sama erat antara sektor publik, swasta, dan masyarakat.
Baca Juga: 10 Provinsi dengan Pertumbuhan Ekonomi Terendah Triwulan II 2025, Papua Mendominasi
Sumber:
https://www.bps.go.id/id/pressrelease/2025/08/05/2455/ekonomi-indonesia-triwulan-ii-2025-tumbuh-4-04-persen--q-to-q---5-12-persen--y-on-y---semester-i-2025-tumbuh-4-99-persen--c-to-c--.html