Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Pemerintah dan Bank Indonesia telah menentukan target inflasi pada tahun 2025 yaitu 2,5±1%. Artinya, rentang inflasi yang ditargetkan berada di antara 1,5% hingga 3,5%, dengan angka ideal di 2,5%.
Pada November 2025, Bank Indonesia mencatat inflasi year-on-year (yoy) Indonesia sebesar 2,72%. Meski terjadi peningkatan harga barang dan jasa dibanding November 2024, angka inflasi masih terkendali dan berada dalam rentang target inflasi yang ditentukan.
Baca Juga: 10 Provinsi dengan Inflasi Tertinggi 2025
Secara bulanan (month-to-month/mtm), inflasi pada November 2025 tercatat sebesar 0,17%, lebih rendah dari realisasi inflasi bulan sebelumnya. Realisasi inflasi inti ini disumbang terutama oleh komoditas emas perhiasan yang dipengaruhi oleh peningkatan harga emas global di tengah ekspektasi inflasi yang tetap terjaga.
Kemudian, kelompok volatile food pun mengalami inflasi sebesar 0,02% (mtm), relatif stabil dibandingkan realisasi inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,03% (mtm). Inflasi kelompok volatile food ini dipicu oleh terbatasnya pasokan komoditas bawang merah akibat gangguan cuaca dan kenaikan harga bibit.
Sementara itu, kelompok administered prices mengalami inflasi sebesar 0,24% (mtm), meningkat dibandingkan dengan realisasi bulan sebelumnya yang tercatat inflasi sebesar 0,10% (mtm). Meningkatnya mobilitas udara masyarakat dan kenaikan harga avtur menjadi penyumbang utama inflasi kelompok administered prices.
Departemen Komunikasi Bank Indonesia (1/12) mengungkapkan bahwa inflasi yang terjaga ini merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah dan penguatan implementasi Program Ketahanan Pangan Nasional.
Baca Juga: 45% Publik Merasa Harga Kelapa Naik Signifikan
Sumber:
https://www.bi.go.id/id/statistik/indikator/data-inflasi.aspx