Saat ini mencari informasi dapat dilakukan dengan sangat mudah. Hanya dalam beberapa kali sentuhan jari, publik dapat mengakses berbagai jenis informasi kapan pun dan di mana pun melalui koneksi internet. Lahirnya teknologi internet memang telah banyak mempermudah manusia dalam mengakses informasi, namun derasnya arus informasi menjadi tantangan baru bagi peradaban manusia.
Berita bohong, hoaks, misinformasi, dan disinformasi semakin sering ditemukan di dunia digital. Hal ini menyulitkan warganet dalam memilah berita yang faktual dan terpercaya.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Reuters Institute dan YouGov terhadap 97.055 responden dari 48 negara, Facebook dan TikTok dianggap oleh banyak orang sebagai sumber misinformasi utama di era ini.
Sebanyak 49% responden merasa Facebook sebagai sumber misinformasi paling berbahaya, sementara terdapat 48% responden yang merasa TikTok jadi sumber misinfomasi utama di era digital. X menutup tiga besar dengan total jawaban 34%. Instagram dan YouTube masuk lima besar dengan total jawaban masing-masing di angka 32% dan 30%.
Telegram duduk di peringkat keenam dengan total jawaban 23%. Situs berita berada di peringkat selanjutnya dengan jumlah jawaban dari 22% responden. WhatsApp jadi media sosial dengan tingkat kepercayaan cukup tinggi, hanya 21% responden yang menganggap WhatsApp sebagai sumber misinformasi.
Mesin pencari (Google, Bing, dan lain-lain) memiliki tingkat kepercayaan kedua tertinggi, hanya 17% responden yang menganggap mesin pencari sebagai sumber misinformasi. Terakhir, sumber informasi yang paling dipercaya oleh publik adalah diskusi tatap muka oleh orang yang dikenali, hanya 11% responden yang menganggap metode ini rentan terhadap misinformasi.
Survei ini dilakukan pada pertengahan Januari hingga akhir Februari 2025, melalui kuesioner daring pada platform YouGov. Total responden pada tiap negara berada di kisaran angka 2.000 orang lebih, dengan sebaran umur, gender, dan demografi yang merata.
Baca Juga: Membaca Pola Masyarakat Indonesia dalam Mendapatkan Berita
Sumber:
https://reutersinstitute.politics.ox.ac.uk/digital-news-report/2025
https://reutersinstitute.politics.ox.ac.uk/digital-news-report/2025/methodology