Kawasan Wisata Puncak Disebut Jadi Penyebab Banjir Bogor

Perubahan fungsi lahan dari perkebunan teh dan hutan menjadi area rekreasi serta penginapan yang terjadi secara masif jadi salah satu penyebab banjir Bogor.

Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Akomodasi dan Objek Wisata Kabupaten Bogor

Sumber: BPS (Badan Pusat Statistik)
GoodStats

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menjelaskan penyebab banjir bandang yang menimpa kawasan Puncak Bogor pada Minggu malam, (2/3/2025).

Melalui akun Instagram @dedimulyadi17, ia menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Bogor yang terdampak banjir. Perubahan fungsi lahan dari perkebunan teh dan hutan menjadi area rekreasi serta penginapan yang terjadi secara masif menjadi hal yang disoroti.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor dalam publikasi berjudul Kabupaten Bogor Dalam Angka 2025 mencatat jumlah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata di Bogor tahun lalu turun sekitar 37%. Pada 2023, pengunjung bisa mencapai 9 juta orang. Namun sepanjang 2024, hanya tercatat 6 juta orang saja.

Sedangkan, jumlah kunjungan wisatawan ke akomodasi mencapai 3,6 juta orang pada 2024, meningkat 6,7% dari tahun 2023. Ini menunjukkan sebagian besar wisatawan ke Bogor memilih menginap di hotel sebagai tujuan utama perjalanan mereka.

Terdapat 15 hotel baru yang dibangun pada 2024. Secara keseluruhan, total akomodasi di Kabupaten Bogor tercatat sebanyak 650 bangunan, terdiri dari 511 hotel melati dan akomodasi lainnya serta 139 hotel berbintang.

Sekitar 56% akomodasi Kabupaten Bogor berada di kecamatan Cisarua. Ini menjadikan daerah yang paling banyak memiliki tempat penginapan. Total terdapat 367 hotel yang menampung wisatawan sekitar Cisarua.

Lebih lanjut, Dedi Mulyadi mengajak masyarakat bersama Kementerian Lingkungan Hidup (LHK) turut memperbaiki kawasan Puncak yang sebelumnya adalah area perkebunan dan hutan. Terutama pada objek wisata yang turut dikelola oleh pemerintah.

“Di puncak itu ternyata ada salah satu objek wisata yang dikelola oleh BUMD Jaswita yang bekerja sama dengan PTPN yang itu menggunakan areal tanah yang berada di puncak. Dan tentunya pasti ini memiliki pengaruh terhadap kualitas curah hujan yang berdampak pada aliran air yang cukup deras bagi masyarakat,” tuturnya.

Baca Juga: Banjir Merendam Jabodetabek: BMKG: 160 Kota & Kecamatan Berpotensi Banjir

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook