Sebagai negara yang berada pada zona ring of fire, yaitu jalur gunung berapi yang membentang mengelilingi cekungan pasifik, Indonesia menjadi negara yang rentan mengalami bencana gunung meletus. Selain itu, karena Indonesia terletak diantara tiga pertemuan lempeng yaitu pasifik, indo-australia dan eurasi yang memicu terjadinya gempa bumi, tsunami, dan aktivitas gunung berapi.
Oleh sebab itu, Indonesia mengalami bencana alam hampir setiap tahun yang tidak jarang menimbulkan kerugian baik materi maupun korban jiwa. Mengutip dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bencana letusan gunung api yang memakan korban jiwa paling banyak terjadi pada tahun 1815 ketika Gunung Tambora meletus. Letusan Gunung Tambora menewaskan sebanyak 71 ribu orang di NTT dan menyebabkan anomali iklim global.
Setelanya, tepat pada 26 dan 27 Agustus 1883, Gunung Krakatau yang terletak di Selat Sunda, diantara Pulau Jawa dan Sumatera juga meletus dan mengakibatkan korban jiwa sebanyak 36.417 orang. Dimana 90% diantaranya meninggal akibat hantaman tsunami.
Gunung Awu, gunung api strato terbesar di Kepulauan Sangihe, mengalami erupsi eksplosif yang dahsyat pada tahun 1966. Selama lima kali mengalami erupsi eksplosif, jika diakumulasikan gunung ini telah menelan korban sebanyak 7.377 jiwa.