Penggunaan obat tanpa resep dokter menjadi praktik yang cukup umum di Indonesia. Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan bahwa hampir separuh (47,1%) pembelian atau perolehan obat di Indonesia dilakukan tanpa resep dokter. Sementara itu, 52,9% pembelian obat yang dilakukan dengan menggunakan resep dokter.
Fenomena ini mengindikasikan bahwa masyarakat Indonesia cenderung mencari dan menggunakan obat-obatan tanpa konsultasi dengan tenaga medis profesional terlebih dahulu. Hal ini dapat menimbulkan risiko yang signifikan, baik bagi kesehatan individu maupun masyarakat secara luas.
Salah satu risiko utama adalah ketidakpastian dalam menentukan dosis yang sesuai. Setiap obat memiliki dosis khusus yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing individu, dan tanpa bimbingan medis, seseorang mungkin mengonsumsi dosis yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Dosis yang tidak tepat dapat menyebabkan reaksi negatif yang serius, seperti keracunan, kerusakan organ, atau gangguan fungsi tubuh. Bahkan dosis yang dianggap aman untuk orang lain bisa berbahaya jika tidak sesuai dengan kebutuhan spesifik individu.
Selain masalah dosis, interaksi obat merupakan risiko signifikan lainnya. Beberapa obat dapat berinteraksi secara negatif jika digunakan bersamaan tanpa pengawasan medis. Interaksi ini dapat mengurangi efektivitas obat atau bahkan menimbulkan efek samping yang berbahaya.
Misalnya, beberapa obat dapat meningkatkan atau menurunkan efektivitas obat lain, atau menyebabkan reaksi kimia yang merugikan. Tanpa penilaian dan pemantauan dari dokter, risiko interaksi ini menjadi jauh lebih besar, berpotensi menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius.
Penggunaan obat tanpa resep juga dapat menutupi gejala penyakit, sehingga menunda diagnosis dan penanganan yang tepat oleh tenaga kesehatan profesional.
Saat seseorang menggunakan obat tanpa mengetahui penyebab pasti gejala yang mereka alami, mereka mungkin merasa sembuh untuk sementara waktu, namun sebenarnya kondisi tersebut belum diobati dengan benar. Hal ini dapat memperburuk keadaan dan menyebabkan penyakit yang mendasarinya menjadi lebih parah dan sulit diobati.
Lebih jauh lagi, penggunaan obat secara sembarangan tanpa resep dapat memicu masalah resistensi obat. Saat obat digunakan tanpa indikasi medis yang tepat, bakteri dapat berkembang menjadi resisten terhadap obat-obatan tersebut.
Ini berarti, infeksi yang sebelumnya cukup diobati dengan antibiotik kini menjadi lebih sulit diatasi, mengurangi efektivitas pengobatan di masa mendatang dan meningkatkan risiko infeksi yang lebih serius.
Baca Juga: Produk Kesehatan Utama yang Sering Dibeli di E-Commerce