Masyarakat RI Membuang Makanan hingga Rp460 ribu Per Bulan

Tantangan dalam upaya mengurangi pemborosan makanan tetap menjadi perhatian utama di Indonesia.

Pemborosan makanan telah menjadi isu di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Tantangan dalam pengelolaan makanan dan upaya mengurangi pemborosan makanan tetap menjadi perhatian utama di Indonesia.

Melalui Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) dan BPS, Litbang Kompas merilis pengolahan data mengenai pemborosan makanan di beberapa wilayah di Indonesia. Data tersebut menjelaskan berapa Rupiah per bulan per kapita yang diboroskan oleh masyarakat ketika membuang makanan.

Pada peringkat pertama, data langsung diisi oleh pusat ekonomi Indonesia, DKI Jakarta. DKI Jakarta memiliki nilai pemborosan makanan yang cukup tinggi, mencapai Rp460.878,2 per bulan.

Kemudian, Kota Tangerang menduduki posisi kedua dengan nilai pemborosan makanan per bulan mencapai Rp421.888,73. Kota Depok berada di posisi selanjutnya dengan nilai pemborosan makanan per bulan mencapai Rp380.118,03.

Selanjutnya, Kota Surabaya menduduki peringkat keempat. Kota yang merupakan ibu kota Provinsi Jawa Timur ini memiliki angka pemborosan makanan dengan nilai sebesar Rp365.273,21 per bulan.

Sementara itu, Kota Medan menempati peringkat kelima dengan nilai pemborosan makanan sebesar Rp274.904,84 per bulan.

Data ini mencerminkan pentingnya peningkatan kesadaran akan mengurangi pemborosan makanan di seluruh wilayah Indonesia. Proses memperbaiki lingkungan tak hanya terbatas pada pengurangan sampah makanan saja, akan tetapi masih banyak kebijakan yang harus dikembangkan seperti pengolahan sampah rumah tangga, proses daur ulang, dan lain sebagainya.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

Dengan melakukan pendaftaran akun, saya menyetujui Aturan dan Kebijakan di GoodStats Data

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook