Netizen Indonesia Paling Malas Ketemu 3 Jenis Konten Ini di Media Sosial

Beberapa konten di media sosial suka di-skip, pertanda pengguna media sosial kian selektif dalam mengonsumsi informasi.

3 Jenis Konten yang Paling Sering Di-skip di Media Sosial

Sumber: Snapcart
GoodStats

Netizen Indonesia sudah semakin cermat dalam memilah dan memilih konten yang mereka konsumsi di media sosial. Di tengah banjir informasi yang datang dari berbagai arah, sebagian besar pengguna tampaknya sudah mulai terbiasa melakukan filter terhadap tayangan yang muncul di linimasa mereka.

Survei Snapcart yang dirilis pada 12 April dengan melibatkan 1.410 responden, menunjukkan bahwa 67% pengguna media sosial di Indonesia mengaku rutin menyaring konten yang mereka lihat. Hal ini menjadi pertanda hadirnya kesadaran kolektif untuk lebih berhati-hati dalam mengonsumsi informasi.

Dari hasil survei yang sama, ditemukan pula tiga jenis konten yang paling sering dihindari oleh netizen. Di peringkat pertama adalah konten dengan narasi negatif atau mengandung ujaran kebencian. Sebanyak 44% responden menyatakan bahwa mereka cenderung langsung melewatkan jenis konten seperti ini.

Konten seperti ini memang terkadang bisa bikin ‘ikut emosi’. Selain itu, konten bernuansa negatif juga dianggap berpotensi mengganggu kesehatan mental. Bahkan, 19% responden menyebut bahwa alasan mereka menyaring konten adalah demi menjaga kesehatan mental pribadi.

Jenis konten kedua yang paling sering dihindari adalah hoaks. Tak bisa dimungkiri, hoaks masih menjadi tantangan besar di ranah digital. Konten yang menyesatkan ini bisa memicu kesalahpahaman hingga konflik antar pengguna.

Berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) pada tahun 2024, hoaks terbanyak berkaitan dengan kasus penipuan, yakni mencapai 890 kasus. Diikuti oleh hoaks terkait politik sebanyak 237 kasus, dan pemerintahan sebanyak 214 kasus.

Sementara itu, konten dengan terlalu banyak iklan menempati posisi ketiga sebagai jenis tayangan yang paling sering dilewati. Meskipun tidak berbahaya secara langsung, konten jenis ini kerap dianggap mengganggu kenyamanan pengguna, apalagi jika iklannya muncul berulang kali dalam satu unggahan.

Baca Juga: Hati-hati! Ribuan Konten Hoaks Teridentifikasi Sepanjang 2024

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook