Indonesia Alami Inflasi 1,6% pada Mei 2025

Indonesia mengalami inflasi year-on-year (y-on-y) sebesar 1,60% dengan IHK sebesar 108,07 pada Mei 2025.

Tingkat Inflasi Tahunan Nasional, Mei 2024-Mei 2025

Sumber: BPS (Badan Pusat Statistik)
GoodStats
Ukuran Fon:

Pada Mei 2025, laju inflasi year-on-year (y-on-y) Indonesia tercatat sebesar 1,60% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,07. Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. 

Secara historis, tren inflasi nasional menunjukkan penurunan signifikan sepanjang satu tahun terakhir. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inflasi y-on-y pada bulan Mei 2024 dan Mei 2023 masing-masing 2,84% dan 4,00%. Laju tersebut terus mengalami penurunan hingga ke titik terendah -0,09% pada Februari 2025, sebelum kembali naik menjadi 1,60% pada Mei 2025.

Pola ini mengindikasikan bahwa harga-harga sempat mengalami tekanan penurunan, kemungkinan akibat melimpahnya pasokan komoditas atau penurunan permintaan masyarakat, sebelum kembali naik seiring pemulihan daya beli.

Tingkat inflasi y-on-y tertinggi tahun ini dikuasai oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, yaitu sebesar 9,24% dengan IHK naik dari 109,50 pada Mei 2024 menjadi 119,62 pada Mei 2025. Selain itu, untuk kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan justru mengalami deflasi y-on-y sebesar 0,28% dengan penurunan indeks dari 99,58 pada Mei 2024 menjadi 99,30 pada Mei 2025.

Dari empat subkelompok, terdapat satu subkelompok mengalami deflasi y-on-y (peralatan informasi dan komunikasi sebesar 1,21%), satu kelompok mengalami inflasi y-on-y (layanan informasi dan komunikasi sebesar 0,01%), dan dua kelompok tidak mengalami perubahan (asuransi dan jasa keuangan).

Dari sisi komoditas, inflasi y-on-y paling besar (utama) disumbangkan oleh emas perhiasan (0,47%), diikuti oleh tarif air minum PAM (0,14%), ikan segar (0,12%), serta komoditas konsumsi rumah tangga lainnya seperti kopi bubuk dan minyak goreng (masing-masing 0,11%). 

Menurut kelompok komponen inti, tingkat inflasi y-on-y ada di angka 2,40% dan mengalami kenaikan IHK dari 104,09 pada Mei 2024 menjadi 106,59 pada Mei 2025. Sedangkan dari sisi komponen energi dan bahan makanan, pada tahun 2025 ini mengalami deflasi y-on-y sebesar 0,13% (komponen energi) dan -0,25% (komponen bahan makanan).

Secara geografis, inflasi tertinggi terjadi di Provinsi Papua Pegunungan dan Kabupaten Jayawijaya dengan inflasi y-on-y masing-masing sebesar 5,75%. Sementara itu, Provinsi Papua Barat dan Kabupaten Manokwari justru mengalami deflasi y-on-y sebesar 1,51%, mengindikasikan penurunan harga di wilayah tersebut. Sedangkan Provinsi Gorontalo dan Kota Pontianak tercatat sebagai provinsi dan kota dengan tingkat inflasi y-on-y terendah, yakni sebesar masing-masing 0,28% dan 0,01%.

Dengan inflasi tahunan yang tetap berada di bawah 2%, Indonesia masih dalam kondisi inflasi yang tergolong rendah dan aman menurut standar Bank Indonesia. Hal ini penting untuk menjaga daya beli masyarakat serta menciptakan iklim ekonomi yang kondusif bagi investasi dan pertumbuhan.

Baca Juga: Peringkat Internasional Ketahui Prediksi Inflasi 2025 dan 2026, Persiapkan dari Sekarang! 

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook