Pada tahun 2024, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia menunjukkan peningkatan yang menjanjikan. Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), IPM di 2024 mencapai 75,02, naik dari tahun sebelumnya yang sebesar 74,35.
Adapun provinsi dengan pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Papua Pegunungan dengan angka 1,83%. Peringkat kedua diraih Papua Tengah yang naik 1,36%, diikuti Papua Barat dengan kenaikan sebesar 1,27%.
Di posisi keempat ada Maluku Utara dengan kenaikan 1,21%. Nusa Tenggara Timur menyusul dengan kenaikan sebesar 1,08%.
Di urutan keenam ada Gorontalo yang naik 1,07%. Terakhir, provinsi dengan kenaikan IPM tertinggi yakni Sumatera Barat dengan nilai 1,04%.
IPM, yang mencerminkan kualitas hidup masyarakat melalui indikator pendidikan, kesehatan, dan standar hidup, menjadi tolak ukur penting dalam menilai keberhasilan pembangunan. Pertumbuhan IPM yang tinggi di Papua Pegunungan menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam layanan dasar, seperti akses pendidikan dan kesehatan. Hal ini sejalan dengan program-program pembangunan yang lebih terarah di kawasan timur Indonesia.
Sebaliknya, meskipun pertumbuhan di provinsi lain seperti Kepulauan Bangka Belitung relatif rendah, angka ini tetap positif. Hal ini mengindikasikan bahwa daerah tersebut masih mengalami perkembangan, meski lebih lambat dibandingkan provinsi lain. Rendahnya angka pertumbuhan di wilayah ini dapat disebabkan oleh tantangan lokal, seperti ketergantungan pada sektor tambang dan perlunya diversifikasi ekonomi untuk mendorong sektor lainnya.
Hal yang patut diapresiasi adalah bahwa hampir seluruh provinsi di Indonesia pada 2024 mencatatkan pertumbuhan IPM yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata selama periode 2020-2023. Tren ini menunjukkan adanya pemulihan ekonomi pasca-pandemi Covid-19 dan peningkatan efisiensi program pembangunan. Kebijakan pemerintah dalam mempercepat pembangunan daerah tertinggal dan penguatan akses layanan dasar turut berkontribusi pada pencapaian ini.
Meskipun demikian, disparitas pertumbuhan antarprovinsi masih menjadi tantangan. Pemerintah perlu terus mendorong pemerataan pembangunan, terutama di daerah yang pertumbuhannya lambat. Strategi yang dapat dilakukan meliputi peningkatan investasi pada sektor pendidikan dan kesehatan, serta penguatan infrastruktur di wilayah tertinggal.
Dengan pertumbuhan IPM yang positif di hampir seluruh provinsi, optimisme terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia ke depan semakin kuat. Namun, kerja keras dan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat tetap diperlukan untuk memastikan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.