Kesehatan merupakan aset paling berharga dalam kehidupan manusia, tanpa tubuh yang sehat manusia tidak dapat menjalani kehidupan dengan leluasa. Tubuh yang sehat juga akan berpengaruh terhadap kebahagiaan dan kesejahteraan seorang individu.
Olahraga menjadi salah satu upaya untuk menjaga kesehatan fisik agar dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dengan optimal. Berbagai penelitian telah membuktikan manfaat olahraga secara rutin terhadap kesehatan fisik dan mental.
Berdasarkan laporan tiga tahunan yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) bertajuk Statistik Sosial Budaya 2024, kesadaran publik Indonesia untuk berolahraga terus meningkat. Pada survei yang dilakukan tahun 2012, hanya 29,53% publik di atas lima tahun yang berolahraga satu seminggu sebelum pelaksanaan survei. Pada survei selanjutnya yang dilakukan tahun 2015, angka tersebut bertumbuh jadi 31,69%.
Tiga tahun selanjutnya, persentase publik yang rutin berolahraga meningkat ke angka 35,7%. Pada tahun 2021, tampaknya pandemi Covid-19 cukup memengaruhi kebiasaan publik Indonesia dalam berolahraga, dengan persentase publik yang rutin olahraga anjlok ke angka 27,14%.
Tahun 2024, rutinitas publik Indonesia dalam berolahraga kembali normal. Bahkan kini, kesadaran untuk berolahraga melesat melampaui capaian di tahun 2018. Berdasarkan survei tahun 2024, 37,16% responden mengaku pernah berolahraga dalam kurun waktu seminggu sebelum pelaksanaan survei.
Jika dilihat berdasarkan tempat tinggal, persentase penduduk perkotaan yang rutin berolahraga lebih tinggi dibandingkan pedesaan. Ketimpangan tersebut terjadi karena fasilitas olahraga yang minim di kawasan pedesaan, sehingga pilihan olahraga yang bisa dinikmati juga terbatas.
Berdasarkan jenis kelamin, kegemaran berolahraga antara laki-laki dan perempuan tidak jauh berbeda. Persentase laki-laki yang rutin berolahraga berada di angka 37,66%, sementara perempuan berada di angka 36,65%.
Berdasarkan kelas pengeluaran, orang kaya cenderung lebih gemar berolahraga dibandingkan kelas menengah dan kelas bawah. Untuk kelas pengeluaran 20% teratas, persentase responden yang berolahraga berada di angka 50,67%, sementara untuk kelas pengeluaran 40% menengah berada di angka 36,62%, dan kelas 40% terbawah menjadi yang terendah dengan persentase hanya sebesar 30,69%.
Baca Juga: Kebiasaan Olahraga Anak Muda 2024: Seberapa Sering dan Apa Saja Tantangannya?
Sumber:
https://www.bps.go.id/id/publication/2019/07/05/153a8fecadb642f5c4cf32e5/statistik-sosial-budaya-2018.htm
https://www.bps.go.id/id/publication/2022/06/30/6a2dabc16d556ab9d075f918/statistik-sosial-budaya-2021.html
https://www.bps.go.id/id/publication/2025/05/28/1b5cdf50f49c754c3b581bd2/statistik-sosial-budaya-2024.html