Angka melek aksara di Indonesia menunjukkan tren peningkatan yang konsisten dalam sepuluh tahun terakhir. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang mampu membaca dan menulis berada di angka 95,22% pada tahun 2015. Sepanjang satu dekade berikutnya, angka tersebut meningkat hingga mencapai 97,1% pada tahun 2025.
Kenaikan ini berlangsung secara bertahap dari tahun ke tahun. Setelah naik 0,16% menjadi 95,38% pada tahun 2016, angka ini kian bertumbuh menjadi 95,92% pada periode berikutnya.
Meski sempat mengalami penurunan pada tahun 2018 menjadi 95,66%, angka melek aksara kembali menanjak hingga menyentuh 95,9% pada tahun selanjutnya sebelum menembus 96% pada tahun 2020.
Baca Juga: 22% Pelajar di Jakarta Masih Gemar Baca Koran, Terbanyak pada 2024
Memasuki tahun 2021, persentase kembali menguat dengan capaian 96,04%. Tren positif terus terjadi pada tahun setelahnya dengan angka melek aksara sebesar 96,35%, disusul oleh tahun 2023 dan 2024 yang juga mencatatkan pertumbuhan stabil, masing-masing sebesar 96,53% dan 96,67%.
Secara kumulatif, peningkatan sebesar 1,88% dalam sepuluh tahun mencerminkan adanya kemajuan dalam perluasan akses pendidikan dan program pemberantasan buta aksara di Indonesia.
Capaian ini mengindikasikan semakin banyak penduduk yang memiliki kemampuan dasar literasi sebagai fondasi dalam mengakses pendidikan lanjutan, informasi, dan peluang ekonomi. Hal ini turut diungkapkan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia (RI), Iwan Syahril.
"Masyarakat melek aksara akan melahirkan bangsa yang lebih maju. Literasi dan numerasi menjadi dasar penting bagi kemajuan suatu negara, karena keduanya merupakan modal untuk menghasilkan SDM (sumber daya manusia) yang mampu bersaing di tingkat global," ucapnya dalam peringatan Hari Aksara Internasional 2025, Jakarta, Jumat (27/9/2025).
Salah satu program unggulan yang telah dijalankan pemerintah guna meningkatkan angka melek huruf adalah pengembangan kurikulum dan modul pembelajaran keaksaraan untuk masyarakat. Program ini meliputi pendidikan dasar hingga lanjutan dan diimplementasikan secara merata di seluruh Indonesia.
Jika ditinjau dari pembagian wilayahnya, sebanyak 26 provinsi di Indonesia sudah memiliki angka melek aksara di atas rata-rata nasional pada tahun 2025 dengan dipuncaki oleh Sulawesi Utara (99,8%). Sementara itu, 12 provinsi lainnya masih berada di bawah rata-rata dengan Papua Pegunungan (68,32%) berada di posisi terbawah.
Baca Juga: 10 Provinsi dengan Angka Melek Aksara Tertinggi 2025
Sumber:
https://www.bps.go.id/id/statistics-table/1/MTYwOSMx/angka-melek-aksara-penduduk-umur-15-tahun-ke-atas-menurut-provinsi--klasifikasi-desa--dan-jenis-kelamin--2009-2025.html