35% Pemuda RI Bekerja Tidak Sesuai Tingkat Pendidikan

Sekitar 22,36% pemuda RI bekerja di bawah spesifikasi tingkat pendidikannya, sedangkan 13% lainnya alami undereducated.

Proporsi Pekerja Pemuda Menurut Status Mismatch

(Tahun 2024)
Ukuran Fon:

Ketidaksesuaian antara pekerjaan dan tingkat pendidikan masih menjadi salah satu tantangan besar dalam pasar tenaga kerja Indonesia saat ini. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), baru 64,64% pemuda Indonesia yang bekerja sesuai dengan tingkat pendidikannya. Dengan kata lain, kualifikasi pendidikannya sesuai dengan pekerjaannya saat ini.

Masih ada sekitar 35,36% pemuda Indonesia yang pekerjaannya tidak sesuai dengan tingkat pendidikan. Rinciannya, 22,36% pemuda memiliki tingkat pendidikan di atas spesifikasi pekerjaan (overeducated) dan 13% sisanya berpendidikan di bawah kebutuhan pekerjaan (undereducated).

Fenomena ini disebut sebagai vertical mismatch atau kesenjangan kualifikasi dari tenaga kerja. Hal ini terjadi ketika tingkat pendidikan formal yang dimiliki pekerja tidak sesuai dengan tingkat pendidikan yang secara umum dibutuhkan pekerjaannya. Ketika lulusan sarjana berakhir bekerja sebagai kasir misal, hal ini disebut sebagai vertical mismatch.

Di Indonesia, fenomena ini bukan sekadar persoalan individu, melainkan juga masalah struktural yang mengakar dalam sistem pasar tenaga kerja. Masih tingginya angka mismatch menegaskan adanya ketidaksesuaian antara pasokan keterampilan lulusan dengan permintaan riil dunia kerja.

Vertical mismatch tentu sangat memengaruhi kesejahteraan individu. Pekerja yang mengalami overeducated tercatat diberi upah 7,57% lebih rendah dibanding pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan mereka.

Pada akhirnya, fenomena ini menegaskan adanya bentuk inefisiensi dalam investasi pendidikan dan kegagalan mengelola talenta yang dimiliki pemuda Indonesia.

Ke depannya, mismatch diharapkan dapat terus diminimalisir, agar dampaknya tidak meluas untuk jangka panjang.

“Oleh karena itu, mengelola mismatch adalah kunci untuk memastikan bonus demografi benar-benar menjadi bonus produktivitas, bukan sekadar ledakan jumlah penduduk yang terjebak dalam siklus pengangguran atau pekerjaan rentan,” tulis BPS dalam laporannya.

Baca Juga: Apa Betul Cari Kerja di Indonesia Susah?

Sumber:

https://www.bps.go.id/id/publication/2025/10/31/c35e3066258c837175d3b097/cerita-data-statistik-untuk-indonesia---mismatch-pendidikan-pekerjaan-pemuda-indonesia--implikasi-bagi-bonus-demografi.html

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook