37% Publik Nilai Pengadaan Perpustakaan Daerah Sangat Penting

Sebanyak 37,6% publik menilai bahwa pengadaan perpustakaan umum di daerah sangat penting, hanya segelintir yang menganggap tidak penting.

Pandangan Publik akan Pentingnya Pengadaan Perpustakaan di Daerah

(Agustus 2025)
Ukuran Fon:

Eksistensi perpustakaan umum di daerah masih menjadi perhatian publik Indonesia. Menurut survei yang dirilis oleh Litbang Kompas pada 2025, sebanyak 37,6% publik menilai bahwa pengadaan perpustakaan umum di kota/kabupaten sangat penting. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan dengan publik yang merasa penting dengan persentase 57,7%.

Meski begitu, total responden yang menilai pentingnya keberadaan perpustakaan umum mencapai 95,3%, menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat telah menyadari urgensi keberadaan perpustakaan sebagai fasilitas umum.

Sementara itu, masih ada sebagian kecil responden yang menyebut bahwa keberadaan perpustakaan umum di daerah tidak penting, yaitu sebesar 4,2%. Di samping itu, sebanyak 0,1% publik menganggap sangat tidak penting.

Sisanya sebanyak 0,4% responden memilih tidak tahu, menandakan masih adanya publik yang kurang memperhatikan isu terkait penyediaan fasilitas literasi di daerah.

Hasil ini memperlihatkan bahwa kebutuhan akan ruang literasi publik masih dianggap relevan oleh masyarakat di era digital saat ini. Demi menunjang pendidikan yang merata, keberadaan perpustakaan umum dapat menjadi salah satu solusi, terutama di wilayah yang jauh dari pusat kota dan akses teknologi masih terbatas.

Demi meningkatkan minat dan kecakapan literasi masyarakat, pemerintah melalui Perpustakaan Nasional (Perpusnas) siap membuka 10 ribu titik baca di berbagai lokasi baru yang semakin memudahkan dan mendekatkan akses publik terhadap buku.

Kepala Perpusnas, Aminudin Aziz mengatakan akan membuka 10 ribu titik baca pada tahun ini, termasuk di antaranya di perpustakaan sekolah, desa, rumah ibadah, terminal, hingga bandara.

“Kami ingin menegaskan bahwa ini adalah ikhtiar yang dilakukan oleh Perpustakaan Nasional, karena bagaimanapun hak untuk membaca, hak untuk memiliki akses kepada bacaan, adalah hak semua orang," ucapnya dalam peringatan Hari Pustakawan Indonesia di Jakarta, Senin (7/7/2025).

Pengumpulan data dalam survei Litbang Kompas dilakukan dengan mewawancarai 506 responden dari 71 kota di 38 provinsi Indonesia. Survei ini dilaksanakan pada 11-14 Agustus 2025, dengan tingkat kepercayaan 95% dan margin of error sebesar ± 4,26%.

Baca Juga: Punya Perpustakaan Tertinggi di Dunia, Minat Baca di Indonesia Masih Rendah

Sumber:

https://data.kompas.id/data-detail/kompas_polling/68ca5eb10b25e839dfc46a83?query&subject&datefrom&dateto&author&publication&typesearch=5&size=10&collection=sta&page&currentpage=1&orderdirection=desc

https://www.antaranews.com/berita/4949029/perpusnas-bakal-buka-10-ribu-titik-baca-baru-termasuk-di-puskesmas

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook