Dalam rangka menyambut Hari Kesaktian Pancasila 2025 yang jatuh pada Rabu, 1 Oktober 2025, GoodStats merilis survei bertajuk Apa Kabar Pancasila? Potret dan Praktik Pancasila di Tengah Masyarakat Saat Ini. Survei ini mencoba menangkap bagaimana publik menilai posisi Pancasila di tengah kehidupan masyarakat saat ini.
Pancasila masih menjadi dasar negara dan ideologi pemersatu bangsa, menempati posisi penting sebagai landasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Di tengah perbedaan suku, agama, maupun pandangan politik, Pancasila hadir sebagai titik temu yang menyatukan Indonesia.
Namun, penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari bukan perkara mudah. Di tengah derasnya arus globalisasi, perubahan sosial, hingga perkembangan teknologi, masyarakat memiliki tantangan tersendiri untuk terus menjaga dan mengamalkan Pancasila.
Survei GoodStats menemukan ada lima hal yang dianggap sebagai ancaman terbesar bagi eksistensi Pancasila menurut publik. Ketidakadilan sosial dan ekonomi, termasuk praktik korupsi, menempati urutan teratas dengan 35,5%. Contohnya bisa terlihat dari kesenjangan kaya–miskin yang masih lebar hingga kasus korupsi yang membuat masyarakat merasa nilai keadilan sulit terwujud.
Di posisi kedua ada polarisasi politik dan konflik kepentingan sebesar 33%. Hal ini tercermin ketika masyarakat terbelah karena pilihan politik, baik di dunia nyata maupun media sosial, hingga menimbulkan pertengkaran dan mengikis rasa persatuan.
Ancaman berikutnya adalah masuknya ideologi dari luar dengan 24%. Misalnya, penyebaran paham radikalisme atau ekstremisme yang bertentangan dengan nilai kebangsaan dan bisa memengaruhi cara pandang sebagian kelompok masyarakat.
Sementara itu, menurunnya kepedulian masyarakat (4,3%) juga disebut sebagai ancaman. Contohnya, sikap gotong royong yang mulai luntur ketika orang lebih sibuk dengan urusan pribadi dan enggan membantu lingkungan sekitarnya.
Terakhir, pengaruh media sosial dan budaya global (1,8%) turut masuk daftar. Misalnya tren gaya hidup individualis atau informasi menyesatkan di media sosial yang cepat menyebar dan bisa membentuk opini publik yang tidak sejalan dengan nilai Pancasila. Faktor lain (1,4%) juga muncul meski dengan porsi lebih kecil.
Survei ini dilaksanakan pada 20–28 September 2025 dengan melibatkan 1.000 responden melalui panel daring GoodStats. Mayoritas responden berusia 18–24 tahun dan lulusan S1 atau sederajat. Sebanyak 65,5% berasal dari Pulau Jawa, terutama dari Jawa Barat dan Jawa Timur, sementara 34,5% lainnya berasal dari luar Jawa.
Baca Juga: Survei GoodStats 2025: Potret Praktik Pancasila dalam Kehidupan Masyarakat
Sumber:
https://goodstats.id/publication/apa-kabar-pancasila-potret-dan-praktik-pancasila-di-tengah-masyarakat-saat-ini-8PWfv