Belanja Online Makin Populer, Transaksi E-Commerce RI Capai Rp487 Triliun

Nilai transaksi e-commerce di Indonesia tahun 2024 mencapai Rp487,01 triliun, nnaik 7,3% dibanding tahun sebelumnya.

Perkembangan Nilai Transaksi E-Commerce di indonesia

(Tahun 2020-2024)
Ukuran Fon:

Nilai transaksi e-commerce di Indonesia terus menunjukkan tren positif dalam lima tahun terakhir. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), total transaksi e-commerce nasional mencapai Rp487,01 triliun pada 2024, naik sekitar 7,3% dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp453,75 triliun.

Sejak 2020, nilai transaksi tercatat melonjak signifikan dari Rp266,3 triliun menjadi hampir dua kali lipat dalam empat tahun berikutnya. Lonjakan terbesar terjadi pada 2021, saat pandemi Covid-19 mempercepat adopsi digital dan mendorong perilaku belanja daring secara masif.

Meski begitu, penurunan pada 2023 menunjukkan bahwa pasar e-commerce mulai memasuki fase maturitas, di mana pertumbuhan tidak lagi setinggi masa pandemi. Persaingan ketat antarplatform dan penyesuaian daya beli masyarakat menjadi faktor yang menahan lonjakan. Namun, tren jangka panjang tetap positif, terutama karena digitalisasi UMKM dan meningkatnya penetrasi internet di luar Pulau Jawa.

Meski sempat menurun pada 2023, nilai transaksi e-commerce kembali naik pada 2024, menunjukkan bahwa sektor e-commerce masih memiliki potensi besar dan prospek cerah di masa mendatang.

Pertumbuhan ini tidak terjadi begitu saja. Dilansir dari pusat data Kontan, ada beberapa faktor yang mendorong pesatnya perkembangan e-commerce di Indonesia. Pertama, perubahan perilaku konsumen. Masyarakat kini semakin terbiasa berbelanja secara daring karena kemudahan akses, banyaknya pilihan produk, serta berbagai promo menarik yang ditawarkan platform belanja online.

Kedua, kemajuan teknologi dan sistem pembayaran digital seperti dompet elektronik dan layanan paylater membuat transaksi menjadi lebih praktis dan aman. Ketiga, munculnya tren social commerce seperti TikTok Shop dan fitur live shopping di marketplace turut menarik minat pembeli, terutama generasi muda yang aktif di media sosial.

Selain itu, peningkatan layanan logistik juga berperan besar. Pengiriman kini semakin cepat, murah, dan menjangkau wilayah yang lebih luas, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap belanja online terus tumbuh. Tak kalah penting, strategi promosi besar-besaran dari marketplace besar seperti Tokopedia, Shopee, dan Lazada melalui kampanye Ramadan, Harbolnas, atau 12.12 turut mendongkrak volume transaksi.

Ke depannya, e-commerce Indonesia diprediksi tetap tumbuh stabil. Namun, tantangan seperti persaingan antarplatform, kebijakan impor, dan daya beli masyarakat perlu diantisipasi. Inovasi pemasaran digital, peningkatan kualitas layanan, serta pemanfaatan teknologi AI dan big data akan menjadi kunci agar sektor ini terus berkembang dan menjadi tulang punggung ekonomi digital nasional.

Baca Juga: Simak Frekuensi Transaksi E-Commerce Indonesia 2025

Sumber:

https://pusatdata.kontan.co.id/infografik/88/Transaksi-Ecommerce-Indonesia-2019-2024

https://data.espos.id/transaksi-e-commerce-tumbuh-ini-faktor-pendukungnya-2136001

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook