Cuma 8% Gen Z yang Ingin Nikah di KUA, Kalau Milenial?

Survei mengungkap bahwa opsi menikah di KUA masih belum populer, baik di kalangan Gen Z maupun Milenial.

Preferensi Pernikahan Dambaan Gen Z dan Milenial

(Tahun 2025)
Ukuran Fon:

Banyak pasangan muda menunda pernikahan karena alasan biaya. Maklum, pesta pernikahan identik dengan bujet besar, mulai dari sewa gedung, katering, rias pengantin, hingga dokumentasi. Tidak sedikit yang akhirnya menunda pernikahan lebih lama hanya karena takut terbebani oleh biaya seremonial yang tinggi.

Padahal, menikah sebenarnya bisa dilakukan tanpa menguras tabungan. Ada opsi sederhana, yakni menikah di Kantor Urusan Agama (KUA). Berdasarkan aturan dalam PP No. 48 Tahun 2014, pernikahan di KUA tidak dipungut biaya selama akad dilaksanakan langsung di kantor pada hari dan jam kerja. Artinya, pasangan yang memilih jalur ini bisa sah secara hukum dan agama tanpa mengeluarkan uang sepeser pun.

Selain tidak membebani di awal, menikah di KUA juga memberi ruang bagi pasangan untuk mengalokasikan dana ke hal-hal lain yang lebih penting. Tabungan yang tadinya mungkin habis untuk pesta, bisa dialihkan ke kebutuhan setelah menikah, seperti membangun rumah, menyewa kontrakan, atau bahkan modal usaha kecil bersama.

Namun, meski gratis, ternyata hanya sedikit yang benar-benar ingin menikah di KUA. Berdasarkan survei Jakpat pada 2025 terhadap 798 responden Indonesia yang berencana menikah, hanya 8% Gen Z dan 17% Milenial yang memilih jalur ini. Angka tersebut terbilang kecil jika dibandingkan dengan pilihan gaya pernikahan lainnya.

Dari data yang sama, terlihat bahwa mayoritas Gen Z (41%) dan Milenial (50%) lebih menyukai pernikahan dengan konsep simpel. Konsep ini biasanya digelar dengan skala kecil namun tetap hangat dan intim. Sementara itu, 23% Gen Z dan 15% Milenial memilih gaya tradisional yang masih kental dengan adat budaya.

Untuk pilihan lain, gaya modern cukup populer di kalangan Gen Z dengan 14%, sedangkan Milenial hanya 7%. Konsep kasual juga menarik perhatian, meski angkanya relatif kecil, yakni 3% pada Gen Z dan 5% pada Milenial. Ada pula yang menginginkan pernikahan dengan tema unik (6% Gen Z dan 2% Milenial), serta gaya mewah (5% Gen Z dan 2% Milenial).

Data ini menunjukkan bahwa meski opsi menikah gratis di KUA terbuka lebar, mayoritas generasi muda tetap mendambakan pernikahan yang sesuai dengan gaya dan identitas mereka. Simpel dan intim jadi pilihan utama, sementara menikah di KUA hanya jadi opsi alternatif bagi sebagian kecil yang ingin benar-benar hemat sejak awal.

Baca Juga: 51-100 Tamu, Jumlah Ideal Undangan Nikah Versi Gen Z

Sumber:

https://peraturan.bpk.go.id/Details/5487/pp-no-48-tahun-2014

https://insight.jakpat.net/wedding-insights-how-indonesians-plan-their-big-day/

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook