Menurut data dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) sepanjang Januari hingga Februari 2025, jumlah pekerja yang terdaftar dalam program jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan telah mencapai 41,38 juta orang. Jumlah ini sendiri terdiri atas 26,26 juta peserta aktif penerima upah (PU), 9,58 juta peserta aktif bukan penerima upah (BPU), dan 5,53 juta peserta jasa konstruksi.
Adapun perbedaan ketiga kategori peserta tersebut terletak pada program jaminan yang diikutinya. Peserta PU mendapatkan jaminan kecelakaan kerja (JKK), jaminan kematian (JKm), jaminan hari tua (JHT), dan jaminan pensiun (JP). Sementara itu, peserta BPU tidak menerima program JP, sedangkan pekerja jasa konstruksi tidak menerima JHT dan JP.
Per Februari 2025, Jakarta menjadi provinsi dengan jumlah peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan terbanyak, jumlahnya mencapai 8,02 juta peserta, setara dengan 19,38% dari total peserta aktif nasional. Tingginya peserta BPJS Ketenagakerjaan di ibukota ini menunjukkan tingginya jumlah pekerja di sana, yang erat kaitannya dengan posisi Jakarta sebagai pusat perekonomian Indonesia.
Provinsi asal Jawa masih mendominasi peringkat berikutnya. Jawa Barat dan Jawa Timur mengisi posisi kedua dan ketiga dengan selisih tipis. Terdapat 4,96 juta peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan di Jawa Barat dan 4,95 juta di Jawa Timur. Jawa Tengah menyusul dengan 4 juta beserta diikuti Banten dengan 2,75 juta peserta.
Banyaknya peserta BPJS Ketenagakerjaan dari Jawa membuktikan bahwa Jawa masih menjadi pusat pasar tenaga kerja di Indonesia. Tidak sedikit penduduk luar Jawa yang mencari peruntungan di Jawa, mengadu nasib demi masa depan yang lebih baik.
Di luar Jawa, Sumatra Utara memimpin dengan total 1,98 juta peserta aktif, disusul Kalimantan Timur dengan 1,31 juta dan Bali dengan 1,1 juta.
Sebaliknya, Sulawesi Barat jadi provinsi dengan jumlah peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan paling sedikit, hanya sebanyak 65,34 ribu peserta. Maluku menyusul dengan 156,03 ribu peserta, diikuti Kepulauan Bangka Belitung dengan 178,86 ribu, Bengkulu dengan 190,85 ribu, dan Kalimantan Utara dengan 198,56 ribu peserta.
Baca Juga: Usia Pensiun Pekerja RI Naik Jadi 59 Tahun