Praktis dan Cepat Jadi Alasan Utama Publik RI Bayar Nontunai

Lebih dari setengah, 56% publik merasa melakukan pembayaran nontunai lebih praktis dan cepat daripada pembayaran tunai.

Alasan Utama Publik Lakukan Pembayaran Secara Nontunai

(Tahun 2025)
Ukuran Fon:

Berdasarkan data Snapcart, mayoritas publik Indonesia lebih menggemari metode pembayaran nontunai karena alasan praktis dan cepat. Sebanyak 56% responden menyebut kemudahan dan efisiensi waktu sebagai faktor utama mereka beralih dari uang tunai ke transaksi digital.

Alasan ini menunjukkan bahwa publik kini semakin mengutamakan kecepatan dan kenyamanan dalam bertransaksi, seiring dengan meningkatnya penetrasi teknologi pembayaran seperti Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), e-wallet, dan mobile banking. Aktivitas sehari-hari yang serba cepat membuat metode konvensional seperti uang tunai dinilai kurang efisien.

Menurut Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Wayjio, pembayaran melalui QRIS sendiri telah menjangkau hingga 57 juta pengguna dalam negeri sejak diluncurkan enam tahun lalu. Ia bertekad BI akan terus melakukan pengembangan inovasi fitur QRIS secara berkelanjutan untuk memperluas penerimaan serta mendukung inklusivitas ekonomi dan keuangan digital.

“Salah satu inovasi dimaksud adalah QRIS antarnegara,” ucapnya pada acara peluncuran QRIS antarnegara Indonesia-Jepang di Jakarta, Senin (25/8/2025).

Kini, QRIS juga dapat digunakan di Thailand, Malaysia, dan Singapura. Hingga Juni 2025, Bank Indonesia mencatat volume transaksi QRIS antarnegara dengan Thailand mencapai 994.890 transaksi dengan nominal Rp437,54 miliar.

Sedangkan, volume transaksi QRIS Indonesia-Malaysia sebesar 4,31 juta transaksi dengan angka Rp1,15 triliun. Adapun volume transaksi QRIS Singapura-Indonesia mencapai 238.216 transaksi dengan nominal Rp77,06 miliar.

Selain alasan berupa faktor kepraktisan, 22% responden menyebut adanya banyak promo dan cashback sebagai daya tarik utama untuk melakukan pembayaran cashless. Strategi promosi agresif dari berbagai platform pembayaran digital terbukti efektif mendorong adopsi nontunai.

Sementara itu, 17% responden memilih pembayaran nontunai karena alasan keamanan, yaitu untuk mengurangi risiko membawa uang tunai. Hal ini mencerminkan tumbuhnya kesadaran publik terhadap potensi kehilangan atau tindak kejahatan saat membawa uang fisik dalam jumlah besar.

Adapun 5% sisanya menilai bahwa penggunaan pembayaran digital merupakan bentuk adaptasi terhadap tuntutan era digital, menandakan adanya kesadaran bahwa perubahan gaya hidup modern menuntut efisiensi dan teknologi dalam setiap aspek, termasuk transaksi keuangan.

Untuk itu, dibutuhkan peningkatan infrastruktur digital, keamanan sistem, serta inovasi layanan keuangan berbasis teknologi di Indonesia untuk mendorong masyarakat agar kian beralih ke sistem pembayaran digital.

Pengumpulan data dalam survei ini melibatkan 4.991 responden yang dilakukan pada bulan Mei 2025 melalui layanan Snapcart Targeted Audience-based Survey & Crowdsourcing (TASC) Online Survey.

Baca Juga: E-Wallet Jadi Metode Pembayaran Digital Favorit 2025

Sumber:

https://snapcart.global/cash-or-cashless/

https://www.tempo.co/ekonomi/diluncurkan-hari-ini-qris-sudah-bisa-dipakai-di-jepang-sejak-17-agustus-2062698

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook