Produksi tembaga Indonesia pada 2024 tercatat mencapai 1,1 juta ton, menjadikan Indonesia produsen tembaga terbesar kelima di dunia. Data ini berdasarkan laporan terbaru dari United States Geological Survey (USGS) yang menyebutkan total produksi tembaga global tahun lalu diperkirakan mencapai 23 juta ton, naik 1,77% dibanding tahun sebelumnya.
Posisi Indonesia cukup strategis karena berada sejajar dengan Amerika Serikat yang juga memproduksi 1,1 juta ton. Negara-negara lain di atasnya adalah Chili dengan 5,3 juta ton, diikuti oleh Kongo (3,3 juta ton), Peru (2,6 juta ton), dan China (1,8 juta ton).
Ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki peran penting dalam memasok kebutuhan tembaga dunia yang terus meningkat, terutama untuk kebutuhan industri, energi terbarukan, dan elektrifikasi.
Pencapaian ini tidak lepas dari kontribusi tambang raksasa Grasberg di Papua yang dikelola oleh PT Freeport Indonesia. Menurut data dari Freeport-McMoRan Inc. sebagai induk perusahaan asal Amerika Serikat, tambang Grasberg menyumbang porsi terbesar produksi tembaga nasional, dengan cadangan tambang jangka panjang yang masih menjanjikan.
Dalam laporan tahunan 2023, Freeport menyebutkan bahwa Grasberg memproduksi lebih dari 1 miliar ton tembaga per tahun dan termasuk dalam lima besar tambang tembaga dengan volume terbesar secara global.
Selain itu, dukungan pemerintah melalui kebijakan hilirisasi, larangan ekspor bahan mentah, dan pembangunan smelter di Gresik menjadi faktor penting yang memperkuat sektor ini.
Di sisi ekspor, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Trade Map ITC menunjukkan bahwa negara-negara tujuan utama ekspor tembaga Indonesia meliputi China, Jepang, Korea Selatan, dan India. China menyerap porsi terbesar, seiring dengan posisinya sebagai pusat manufaktur global dan pengguna utama logam dasar.
Fakta ini memperkuat peran Indonesia dalam rantai pasok industri energi baru dan terbarukan, di mana tembaga menjadi bahan krusial untuk kendaraan listrik, turbin angin, dan sistem jaringan pintar.
Ke depan, produksi tembaga nasional diprediksi akan terus meningkat seiring beroperasinya fasilitas pengolahan baru dan ekspansi wilayah tambang. Pemerintah juga menargetkan agar Indonesia tidak hanya menjadi eksportir bahan mentah, tetapi juga pusat pengolahan tembaga di kawasan Asia.
Dengan posisi saat ini, Indonesia siap memainkan peran strategis dalam rantai pasok logam dunia. Dukungan berkelanjutan dari sektor publik dan swasta akan sangat menentukan keberhasilan jangka panjang industri ini.
Baca Juga: Ekspor Bijih Tembaga Indonesia Alami Fluktuasi Selama 10 Tahun Terakhir
Sumber:
https://www.usgs.gov/centers/national-minerals-information-center/copper-statistics-and-information
https://fcx.com/operations/indonesia
https://www.bps.go.id/id/statistics-table/1/MTAzMiMx/ekspor-bijih-tembaga-menurut-negara-tujuan-utama-2012-2024.html
https://m.trademap.org/#/main/total/360/0/export/country