Pertumbuhan kecerdasan artifisial (AI) semakin terasa di Indonesia. AI kini hadir di setiap sektor kehidupan, membantu meningkatkan produktivitas dan mengefisienkan waktu kerja. Penggunaan AI juga tak kalah signifikan di kalangan mahasiswa.
Global Student Survey 2025 dari Chegg mengungkapkan bahwa empat dari lima mahasiswa global sudah menggunakan GenAI dalam proses pembelajaran sehari-hari. Di Indonesia, 95% responden mahasiswanya sudah menggunakan AI, jadi yang tertinggi dari 15 negara lain dalam survei.
Adapun mahasiswa Indonesia tercatat cukup rutin menggunakan AI. Sebanyak 9% responden tercatat bertanya lebih 10 kali per hari pada GenAI, melebihi rata-rata global yang sebesar 6%. Sementara itu, 17% responden juga bertanya 6-10 kali per hari pada GenAI, menunjukkan besarnya ketergantungan mahasiswa Indonesia terhadap kecerdasan artifisial.
Ada pula yang bertanya 2-5 kali per hari pada GenAI, jumlahnya mencapai 32%. Lebih lanjut, 6% responden hanya bertanya sekali per hari, 27% beberapa kali per minggu, 3% sekali seminggu, dan 6% kurang dari sekali seminggu. Sebanyak 1% responden lainnya mengaku tidak tahu.
Menariknya, alih-alih bertanya atau mencari referensi lain di internet, mayoritas mahasiswa global memilih menggunakan GenAI untuk membantu menjawab pertanyaan seputar tugas kuliah. Hanya sedikit yang memilih bertanya pada dosen, teman, guru tutor, maupun keluarga. Penggunaan AI yang praktis, gratis, dengan akurasi yang tinggi menjadikannya pilihan utama dalam membantu proses pembelajaran mahasiswa.
Setiap tahunnya, Chegg melakukan survei terhadap mahasiswa global untuk menangkap gambaran edukasi di setiap negara dan isu-isu yang sedang dialami. Pada 2025 ini, Chegg melakukan survei terhadap mahasiswa usia 18-21 tahun di 15 negara pada 1-23 Oktober 2024 secara daring, mengumpulkan 11.706 responden, dengan perwakilan sample masing-masing negara sekitar 500-1.002 responden.
Baca Juga: 10 Negara Pengguna AI Terbanyak, Indonesia Salah Satunya
Sumber:
https://www.chegg.org/global-student-survey-2025