Tingkat pengangguran lulusan SMK menjadi yang tertinggi dibanding kelompok lulusan lainnya. Meski dirancang untuk menyiapkan tenaga kerja siap pakai, lulusan SMK malah mencatatkan tingkat pengangguran paling tinggi. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka tamatan SMK mencapai 8,63%, turun dibanding tahun lalu yang sebesar 9,01%.
Adapun lulusan SMA memiliki tingkat pengangguran tertinggi berikutnya, sebesar 6,88%, turun dari Agustus 2024 yang mencapai 7,05%.
Tamatan Diploma IV/S1/S2/S2 memiliki tingkat pengangguran sebesar 5,39%, diikuti oleh lulusan Diploma I/II/III dengan 4,31%, lulusan SMP dengan 3,8%, dan lulusan SD ke bawah dengan 2,3%.
Secara nasional, tingkat pengangguran terbuka mencapai 4,85% per Agustus 2025, turun 0,06 persen poin dibanding tahun sebelumnya. Pengangguran yang dihitung di sini merupakan penduduk usia 15 tahun ke atas yang tidak bekerja namun sedang mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha baru, sudah diterima bekerja/sudah siap berusaha namun belum mulai, atau mereka yang merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan.
Dari tahun ke tahun, lulusan SMK selalu memiliki tingkat pengangguran paling tinggi dibanding tamatan lainnya. Hal ini lantas memantik tanda tanya, mengingat lulusan SMK telah disiapkan secara khusus dengan keterampilan untuk masuk ke pasar kerja.
Banyaknya SMK yang berdiri saat ini tidak memerhatikan jurusan yang dibuka dengan peta kebutuhan tenaga kerja, sehingga potensi terserapnya tenaga kerja lulusan SMK menjadi rendah. Ketidaksesuaian keahlian yang dimiliki lulusan dengan kebutuhan industri membuat banyak lulusan SMK berakhir menganggur.
Hal ini juga sempat disinggung oleh Kepala Disnaker Kota Bandung Andri Darusman. Di Bandung misal, lulusan SMK masih tergolong tinggi karena tidak sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.
“Bandung adalah kota jasa. Pasar kerjanya tidak lagi bertumpu pada otomotif atau manufaktur, sementara lulusan SMK kita masih banyak di bidang itu. Maka kurikulum, pelatihan, dan link-and-match harus diarahkan ke sektor pariwisata, kuliner, kreatif, dan hospitality,” tuturnya (23/10/2025).
Baca Juga: Tingkat Pengangguran Terbuka RI Sentuh 4,85% per Agustus 2025
Sumber:
https://www.bps.go.id/id/pressrelease/2025/11/05/2479/tingkat-pengangguran-terbuka--tpt--sebesar-4-85-persen--rata-rata-upah-buruh-sebesar-3-33-juta-rupiah-.html