Mayoritas Anak Muda Indonesia Punya Pekerjaan Sampingan, Pendapatan Jadi Alasan Utama

Survey Populix menunjukan bahwa 50,7% gen Z dan millenial memiliki pekerjaan sampingan.

Alasan Anak Muda Indonesia Melakukan Pekerjaan Sampingan

Sumber: Populix
GoodStats

Pekerjaan sampingan merupakan pekerjaan lain yang dilakukan seseorang di luar pekerjaan utamanya. Berbeda dengan pekerjaan utama yang menyita banyak waktu dan terbilang mengikat secara kontrak, pekerjaan sampingan lebih fleksibel sehingga pekerja dapat menyesuaikannya dengan tempo pekerjaan utamanya dan bisa mendapatkan penghasilan ekstra darinya.

Melansir dari hasil survei Working Trends yang dilakukan pada Februari 2023 oleh Populix, sebanyak 50,7% responden yang tergolong sebagai generasi Z (gen Z) dan Y (gen Y/milenial) memiliki pekerjaan lain di samping pekerjaan utamanya. Proporsi gen Z yang memiliki pekerjaan sampingan lebih tinggi daripada milenial, yakni 58% untuk gen Z dan 44% milenial.

Dropshipping: Mudah dan Paling Diminati

Tiga pekerjaan sampingan yang paling banyak digeluti oleh anak muda Indonesia adalah dropshipper (pesan pasok) oleh 13,5% anak muda, guru les privat oleh 12,8% anak muda, dan tech service (layanan yang berkaitan dengan teknologi) oleh 10,4% anak muda.

Dropshipper merupakan model bisnis yang banyak diminati karena kemudahannya. Seseorang bisa berjualan tanpa perlu melakukan stok barang secara mandiri—cocok bagi mereka yang sudah cukup sibuk dengan pekerjaan utamanya.

Adapun pekerjaan sampingan yang paling banyak dilakukan oleh gen Z biasanya berkaitan dengan teknologi seperti IT Support, sementara sebagian besar milenial menawarkan jasa les privat.

Selain pekerjaan yang telah disebutkan, pekerjaan seperti content creator, trader, affiliate, pengusaha, sopir, pelatih, dan penerjemah juga dipilih sebagai pekerjaan sampingan oleh anak muda Indonesia.

Dari Pendapatan, Pengembangan Diri, hingga Berjaga-jaga

Terdapat berbagai alasan anak muda melakukan pekerjaan sampingan, memperoleh pendapatan tambahan menjadi alasan utama dengan proporsi yang paling signifikan di antara alasan lainnya. Sebanyak 42,8% responden mendasarkan motivasi kerjanya kepada faktor tersebut.

Alasan lain yang mendasari dilakukannya pekerjaan sampingan oleh anak muda—khususnya yang berkaitan dengan pengembangan diri—meliputi keinginan untuk menjadi lebih produktif (31,8%), melakukan hobi (24%), dan mempelajari skill baru (15,4%).

Selain itu, 10,3% responden menyadari adanya resiko layoff atau pemecatan akibat efisiensi yang mungkin dilakukan di masa mendatang oleh perusahaan tempat mereka melakukan pekerjaan penuh waktunya. Oleh karena itu, mereka mencari sumber pendapatan lain yang bisa diandalkan.

Baca Juga: Lebih dari 50% Lansia Masih Aktif Bekerja

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook