Saat ini Indonesia sedang mengalami bonus demografi, kondisi di mana proporsi penduduk usia produktif lebih banyak dari penduduk tidak produktif. Indonesia menggolongkan usia produktif di rentang 15-64 tahun. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk usia produktif pada 2025 mencapai 68,95% dari penduduk Indonesia.
Selain itu, proporsi anak muda Indonesia juga cukup besar, tercatat sebanyak 23,47% penduduk Indonesia merupakan anak muda berusia 15-29 tahun. Tingginya persentase anak muda ini tentunya merupakan potensi besar bagi kemajuan bangsa.
Berbagai isu sosial dan politik belakangan ini bermunculan dan jadi perbincangan berbagai pihak terutama anak muda. Menurut laporan Understanding Youth Engagement and Civic Space in Indonesia dari Yayasan Partisipasi Muda, ternyata mayoritas anak muda Indonesia cukup sering membicarakan isu sosial dan politik ke komunitas atau individu di sekitarnya, dengan persentase mencapai 42,7%.
Rincinya, sebanyak 30,6% responden membicarakan isu sosial dan politik setidaknya sekali seminggu, dan 12,1% responden membahasnya hampir setiap hari. Selain itu, terdapat pula, 38,9% responden yang membahas isu sosial dan politik beberapa kali dalam sebulan.
Meski mayoritas anak muda sudah cukup terbuka untuk membicarakan isu sosial dan politik, masih terdapat beberapa responden yang jarang membahas isu ini. Terdapat 15,1% responden yang hanya membahas isu sosial dan politik sekali sebulan atau bahkan kurang dan 3,4% responden mengaku sama sekali tidak pernah.
Data di atas dihasilkan melalui penelitian kuantitatif melalui survei terhadap 919 responden berusia 18-25 tahun yang dilakukan pada bulan November 2024 hingga Maret 2025, dan dilanjutkan wawancara semi terstruktur dengan responden.
Baca Juga: Ini 5 Alasan Anak Muda Terlibat Aktif di Politik
Sumber:
https://www.bps.go.id/id/statistics-table/3/WVc0MGEyMXBkVFUxY25KeE9HdDZkbTQzWkVkb1p6MDkjMw==/jumlah-penduduk-menurut-kelompok-umur-dan-jenis-kelamin--2023.html?year=2025
https://partisipasimuda.org/en/publications/understanding-youth-engagement-and-civic-space-in-indonesia