Bencana yang melanda Aceh dan Sumatra pada akhir November 2025 tidak hanya mengguncang kehidupan warga setempat, tetapi juga memenuhi ruang percakapan digital di berbagai platform. Masyarakat dari seluruh Indonesia ikut memantau perkembangan, berbagi doa, sekaligus menyuarakan kritik lewat tagar seperti PrayForAceh, PrayForTapanuli, PrayForSibolga, PrayForPadang, hingga AllEyesonSumatra. Dalam situasi darurat ini, media sosial menjadi tempat publik menumpahkan empati dan kegelisahan mereka, termasuk TikTok yang menjadi salah satu kanal paling aktif.
Drone Emprit mencatat bahwa isu bencana ini diberitakan dalam 67.449 artikel yang menghasilkan 217.944 mentions, serta 86.112 percakapan dari media sosial pada periode 24 November-7 Desember 2025. Media online cenderung lebih positif dengan 75,8% pemberitaan bernada positif, sementara media sosial justru didominasi sentimen negatif sebesar 58,1%. Hal ini menunjukkan besarnya pengaruh emosi publik dalam pembahasan di ruang digital.
Baca Juga: Sentimen Publik terhadap Penanganan Bencana Sumatra di Media Sosial
Di TikTok, pola emosinya lebih beragam. Dari seluruh unggahan, 45,3% menunjukkan respons positif. Banyak warganet mengapresiasi aksi nyata di lapangan, seperti pilot helikopter yang melakukan manuver hover rendah (airdrop logistik), aksi Gibran yang menembus lokasi terisolir dengan motor trail sambil mencatat keluhan warga, hingga bantuan akses Starlink gratis dan paket data Telkomsel yang dinilai membantu komunikasi.
Namun, sentimen negatif juga hampir seimbang, mencapai 44,7%. Banyak pengguna TikTok mengekspresikan kemarahan ketika melihat tumpukan gelondongan kayu yang dianggap sebagai bukti keserakahan manusia. Video warga yang kelaparan hingga terpaksa menjarah memunculkan rasa iba yang mendalam. Tidak sedikit pula yang mempertanyakan lambatnya penetapan status Bencana Nasional. Sementara itu, 10% konten bersifat netral.
Percakapan ini semakin meluas karena ikut diangkat oleh akun dengan jangkauan besar seperti @kang.so_ra, @inilahcom, @officialinews, @metro_tv, hingga @wazowsky_15 membantu mempercepat penyebaran informasi berkat tingginya jumlah views dan interaksi mereka. Konten mereka menjadi salah satu pendorong utama mengapa isu Sumatra cepat masuk ke lini masa jutaan pengguna. Data tersebut menunjukkan bahwa perhatian dan suara warganet di TikTok turut menjadi dorongan penting bagi upaya pemulihan Aceh dan Sumatra.
Baca Juga: Sentimen Warganet di X terhadap Penanganan Bencana Sumatra 2025
Sumber:
https://pers.droneemprit.id/update-sentimen-publik-terhadap-penanganan-bencana-di-aceh-dan-sumatra/