Indeks Harga Perdagangan Besar Indonesia (IHPB) mengalami perubahan yang signifikan pada Januari dan Februari 2025. Perubahan tahunan IHPB umum nasional pada Februari 2025 sebesar 1,30% dibandingkan Februari 2024 (y-on-y), menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS). Seksi produk logam, mesin, dan perlengkapannya mengalami kenaikan tertinggi, mencapai 2,42%.
Kelapa sawit Tandan Buah Segar (TBS), minyak goreng, rokok/Sigaret Kretek Mesin (SKM), dan sepeda motor adalah beberapa komoditas yang harganya meningkat dari tahun ke tahun hingga Februari 2025.
Kelapa sawit pernah menyentuh angka Rp3.642 per kilogram pada Februari 2025. Hal itu terlihat berbeda dengan harga sawit tahun lalu pada Desember 2024 yang mana mencapai angka Rp157,52 per kilogram. Perbedaan harga yang jauh sangatlah terlihat melalui komoditas kelapa sawit.
Selain itu, pada Februari 2025, perubahan IHPB bulan ke bulan (m-to-m) sebesar 0,13% dan perubahan tahun kalender (y-to-d) sebesar 0,94%.
IHPB juga menemukan hal yang sama pada Januari 2025. IHPB meningkat karena kenaikan harga beberapa komoditas utama, termasuk minyak goreng, kelapa sawit, dan kretek mesin rokok dan sigaret.
Sektor bahan bangunan dan konstruksi juga mengalami kenaikan harga yang signifikan, dengan IHPB perubahan tahun ke tahun sebesar 0,83% pada Februari 2025. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan harga barang seperti semen, kayu gelondongan, aspal, kawat galbani bronjong, dan ubin lantai marmer dan granit.
Secara keseluruhan, perubahan IHPB Indonesia pada awal tahun 2025 mencerminkan dinamika pasar yang dipengaruhi oleh berbagai variabel, termasuk permintaan pasar dan fluktuasi harga komoditas.
Ada beberapa industri, seperti bahan bangunan dan konstruksi, produk logam, mesin, dan perlengkapan, yang mengalami kenaikan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan industri lain. Ini menunjukkan tekanan inflasi yang signifikan pada industri.
Baca Juga: Volume Ekspor Tanaman Obat, Aromatik, dan Rempah-Rempah Indonesia dalam Satu Dekade Terakhir